(Vibiznews-Commodity) – Harga minyak mentah di perdagangan awal sesi Asia hari Selasa (02/07) bergerak retreat setelah perdagangan sebelumnya mencapai puncak harga tertinggi sejak perdagangan akhir bulan Mei lalu. Kuatnya harga minyak perdagangan awal pekan membuat pasar melakukan profit taking.
Harga minyak berjangka acuan internasional atau minyak mentah Brent ditutup naik 0,5% pada $65,07 per barel, kini turun 0,43% ke posisi $64,86 per barel. Demikian untuk harga minyak mentah berjangka WTI AS ditutup naik $1,25 atau 2,1% menjadi $ 59,71 per barel di New York Mercantile Exchange setelah sempat menyentuh posisi tertinggi $60,28. Kini harga minyak WTI sedang turun 0,63% ke posisi $58,66.
Posisi kuat harga minyak sebelumnya terjadi setelah OPEC + mengumumkan akan memperpanjang pengurangan produksi, dan gencatan senjata perdagangan antara AS dan China meningkatkan sentimenpositif pasca melemahnya ekonomi global.
Pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak di Wina telah ditutup dengan perjanjian perpanjangan pengurangan produksi sembilan bulan. Sebelumnya Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan telah setuju dengan Arab Saudi untuk memperpanjang pengurangan produksi yang ada sebesar 1,2 juta barel per hari, atau 1,2% dari permintaan global, hingga Desember 2019 atau Maret 2020.
Untuk perdagangan selanjutnya, analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak WTI akan turun terus ke posisi support 57.80 – 56.05. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan mendaki ke posisi resisten 59.90 – 60.45. .
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang