(Vibiznews – Market Movers) Minggu ini perkembangan ekonomi dua negara terkuat dunia yaitu Amerika Serikat dan Tiongkok akan mempengaruhi naik turunnya pasar global.
Yang pertama investor akan fokus mencermati pidato dari Ketua Federal Reserves AS Jerome Powell malam ini yang akan memberikan sinyal bagi keputusan suku bunga AS. Sebelumnya santer diberitakan bahwa The Federal Reserve AS akan memotong suku bunga akibat melemahnya ekonomi global karena pengaruh perang dagang. Namun dengan menguatnya data tenaga kerja Non Farm Payroll AS jumat lalu memunculkan sentimen The Fed AS tidak jadi menurunkan suku bunga.
Apa pengaruhnya?
Di pasar Forex, Dolar AS menguat terpicu perkiraan The Fed AS tidak jadi menaikkan suku bunga. Dengan demikian akan menekan mata uang lainnya seperti poundsterling, euro, yen dan lainnya.
Di pasar komoditas, dengan menguatnya dolar AS akan melemahkan harga emas.
Yang kedua pada hari Jumat ini akan dirilis data perdagangan Juni Tiongkok dan Senin mendatang akan dirilis data pertumbuhan ekonomi Tiongkok kuartal, keduanya diindikasikan terjadi penurunan.
Mengingat Tiongkok sebagai negara konsumen terbesar dunia, penurunan ekonomi Tiongkok akan memunculkan kekuatiran perlambatan permintaan, yang diperkirakan akan menekan pasar index, khususnya bursa saham Asia, Australia dan Eropa. Juga menekan pasar komoditas seperti emas, minyak mentah, logam dan lainnya.
Namun di atas kedua pengaruh tersebut masih ada sentimen yang lebih kuat yaitu perkembangan perang dagang AS-China. Jika minggu ini tercapai kesepakatan dagang kedua negara kuat ini akan disambut kegembiraan pasar global, namun sebaliknya jika muncul sentimen negatif, akan membuat pasar global berada di zona merah.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting