(Vibiznews-Commodity) – Harga minyak mentah yang terpantau pada perdagangan komoditas sesi Eropa hari Jumat (02/08) sedang bergerak rebound dari perdagangan sebelumnya yang anjlok parah merespon pengumuman tarif pada impor Cina oleh Presiden yang memecahkan gencatan senjata sebelumnya. Harga minyak naik oleh aksi bargain hunting pasar setelah sebelumnya berada dalam kinerja perdagangan terburuk lebih dari 3 tahun.
Perdagangan sebelumnya harga minyak mentah berjangka Brent merosot lebih dari 7% yang merupakan penurunan tertajam sehari dalam lebih dari tiga tahun. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun hampir 8%, membukukan hari terburuk dalam lebih dari empat tahun.
Harga minyak mentah sebelumnya tertinggi 2 pekan oleh sentimen laporan pasokan minyak mentah AS yang turun cukup besar, kemudian diruntuhkan dalam satu sesi ke posisi terendah 2 bulan oleh goyahnya permintaan minyak global eskalasi sengketa perdagangan AS-China.
Harga minyak acuan internasional yang juga minyak Brent sedang naik $ 1,33, atau 2,3%, menjadi $ 61,80 per barel, sementara itu harga minyak berjangka AS atau minyak WTI naik $1 atau 1,9%, menjadi $55,07 per barel. Secara mingguan harga minyak mentah Brent dan AS dalam jalur penurunan mingguan pertama mereka untuk penurunan lebih dari 2%.
Presiden Trump mengatakan dalam twitternya akan mengenakan tarif 10% pada $300 miliar impor Cina mulai 1 September dan dapat menaikkan tarif lebih lanjut jika Presiden Cina Xi Jinping gagal bergerak lebih cepat untuk mencapai kesepakatan perdagangan.
Salah satu faktor fundamental positif bagi harga minyak mentah yaitu laporan resmi pemerintah AS bahwa jumlah minyak mentah yang diproses di kilang minyak AS rata-rata 17,2 juta barel per hari selama empat minggu terakhir, turun 1,3% dari waktu yang sama tahun lalu.
Untuk perdagangan selanjutnya secara teknikal menurut analyst Vibiz research Center, harga minyak WTI diperkirakan berusaha mendaki ke posisi resisten 56.80 – 58.75. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan turun ke posisi support 52.70 – 51.33.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang