Bursa Wall Street Merosot Akibat Pengumuman Trump

1752
Bursa Wall Street - Vibizmedia Photo

(Vibiznews – Index) Bursa Saham AS jatuh pada hari Jumat (02/08) karena pengumuman Presiden AS Donald Trump untuk pengenaan tarif lebih tinggi memicu kekhawatiran perdagangan AS-Cina sementara investor mencerna data ketenagakerjaan A.S.

Indeks Dow Jones Industrial Average diperdagangkan 161 poin lebih rendah pada pembukaan. Indeks S&P 500 kehilangan 0,7% sementara indeks Nasdaq turun 0,97%.

Dalam serangkaian tweet pada hari Kamis, Presiden Donald Trump mengatakan biaya 10% akan dikenakan pada barang-barang Tiongkok senilai $ 300 miliar. Retribusi akan berlaku mulai 1 September. Trump mengatakan pada hari Kamis dia terbuka untuk menangguhkan tarif itu jika China meningkatkan pembelian pertanian A.S.

Langkah ini mematahkan gencatan senjata dalam perang dagang yang telah berlangsung lama antara dua ekonomi terbesar dunia, dengan investor khawatir hal itu dapat mengganggu rantai pasokan global lebih lanjut.

Juru bicara China di kementerian luar negeri, Hua Chunying, mengatakan pada konferensi pers harian bahwa Beijing harus mengambil tindakan balasan jika AS berkomitmen untuk mengenakan tarif lebih banyak pada barang-barang China, menurut laporan Reuters.

Ancaman tarif Trump datang sebagai kejutan bagi pasar keuangan di sesi sebelumnya, sebagian besar karena negosiator untuk kedua belah pihak baru saja bertemu awal pekan ini di China.

Trump juga dijadwalkan untuk membuat pengumuman perdagangan di Uni Eropa pada hari Jumat ini.

Pertumbuhan pekerjaan sesuai dengan perkiraan, upah naik lebih dari yang diperkirakan.
Ekonomi AS menambah 164.000 pekerjaan pada Juli, tepat di bawah perkiraan Dow Jones sebesar 165.000. Keuntungan pekerjaan mendorong ukuran angkatan kerja AS ke rekor tertinggi.

Angka upah yang kuat dapat dilihat oleh para pedagang sebagai tanda kenaikan inflasi, yang dapat menjaga Federal Reserve dari pemotongan suku bunga beberapa kali akhir tahun ini. The Fed memotong suku bunga sebesar 25 basis poin pada hari Rabu.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Wall Street berpotensi lemah dengan meningkatnya lagi ketegangan perdagangan AS-China dan data Non Farm Payrolls yang melambat.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here