Bursa Wall Street Bergerak Negatif Akibat Ketegangan Dagang AS-China

803

(Vibiznews – Index) Bursa Saham AS turun tajam pada hari Senin (05/08) terpicu peningkatan ketegangan perang perdagangan AS-China dengan China membalas terhadap langkah terbaru A.S.

Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 456 poin, sedangkan indeks S&P 500 turun 1,8%. Indeks Nasdaq tertinggal 2,4%.

Saham Caterpillar dan Boeing masing-masing turun 2,3% dan 2,4%. Saham semikonduktor seperti Micron Technology, Skyworks Solutions dan Advanced Micro Devices turun setidaknya 3,3%.

Saham Apple turun 2,9%. Nike turun 2,8%. Saham ritel seperti Etsy, Abercrombie & Fitch dan Stitch Fix semua turun setidaknya 4,3%. Office Depot turun 8%. Party City turun 5,5%.

China, yang secara historis mengendalikan mata uangnya yuan, membiarkannya jatuh ke level terendah terhadap dolar dalam lebih dari satu dekade. Yuan darat menembus di atas 7 per dolar AS dan diperdagangkan pada 7,04.

Bloomberg News juga melaporkan China telah meminta perusahaan milik negara untuk menangguhkan impor pertanian AS.

Pergerakan ini terjadi setelah Trump mengumumkan pekan lalu bahwa AS akan mengenakan tarif 10% pada impor China senilai $ 300 miliar. Tarif akan mulai berlaku pada 1 September. Pengumuman Trump muncul setelah pejabat China dan AS membahas perdagangan awal pekan lalu ketika kedua negara mencoba memulai kembali perundingan.

Tarif itu akan menargetkan ritel, bersama dengan barang-barang konsumen lainnya.

Berita itu mendorong S&P 500 ke kinerja mingguan terburuk tahun ini. S&P 500 turun 3,1% minggu lalu. Dow mengalami penurunan mingguan terbesar kedua di 2019 pekan lalu, turun 2,6%.

Investor bergegas ke aset safe havens seperti Treasury dan emas pada hari Senin di tengah ketidakpastian. Benchmark imbal hasil Treasury 10-tahun turun menjadi 1,77% dan mencapai level terendah sejak November 2016. Emas berjangka untuk pengiriman Desember naik 1,2% diperdagangkan pada $ 1,474.80 per ons.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Wal Street berpotensi lemah dengan menguatnya lagi ketegangan dagang AS-China.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here