(Vibiznews – Commodity) – Harga emas menyentuh level tertinggi lebih dari enam tahun pada perdagangan sesi Asia hari Rabu (07/08) karena perang perdagangan antara China dan Amerika Serikat tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, sehingga meningkatkan daya tarik aset safe-haven.
Harga emas spot atau LLG melonjak 0,9% menjadi $1,486.41 per troy ounce setelah sempat menyentuh $1,489.76 per troy ounce, yang merupakan harga tertinggi sejak April 2013. Demikian juga dengan harga emas berjangka AS naik 0,9% pada $1,497.90 per troy ounce.
Demikian juga untuk harga emas batangan yang diproduksi dan diperdagangkan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) alami kenaikan signifikan sebesar Rp7000 atau 1,01 persen ke posisi Rp 697.000 per gram, yang melanjutkan rekor harga tertinggi di hari ke-lima berturut.
Perang dagang adalah katalis untuk keuntungan terbaru pasar emas. Semakin banyak retorika yang berapi-api dari Washington dan Beijing memicu kekhawatiran bahwa konflik akan menjadi angin sakal jangka panjang untuk pertumbuhan ekonomi global.
Ekspor China kemungkinan menurun untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan Juli, menurut survey banyak ekonomi di beberapa media, menandakan akibat dari tarif dalam perang perdagangan yang meningkat. Impor juga diperkirakan akan membukukan penurunan pada bulan Juli, menunjukkan bahwa langkah-langkah stimulus Beijing telah gagal mengurangi penurunan pertumbuhan ekonomi.
Lebih lanjut menyoroti kekhawatiran yang dimiliki para pembuat kebijakan tentang ekonomi global, dimana bank sentral Selandia Baru memangkas suku bunga lebih dari yang diharapkan. Selain itu juga terpantau posisi dolar AS masih sangat lemah dan menguntungkan harga emas.
Departemen Keuangan AS mengatakan pada hari Senin bahwa mereka telah menentukan untuk pertama kalinya sejak 1994 bahwa China memanipulasi mata uangnya, dan bahwa Washington akan melibatkan IMF untuk menghilangkan persaingan tidak adil dari Beijing tersebut.
Tindakan AS itu terjadi setelah China membiarkan yuan melemah melewati level kunci 7 per dolar pada Senin untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade, menyusul keputusan Trump untuk mengenakan tarif 10% pada $ 300 miliar impor Cina yang mengakhiri sebulan gencatan senjata.
Langkah ini juga mendorong dolar turun terhadap yen dan euro, sementara bursa saham berjangka AS jatuh di tengah kekhawatiran konflik perdagangan dengan China akan merusak pertumbuhan ekonomi AS dan keuntungan perusahaan.
Indeks MSCI All Country World, yang melacak pergerakan saham di 47 negara, memperpanjang penurunan pekan lalu dan telah merosot 2,5% ke level terendah dua bulan pada hari Senin.
Untuk perdagangan selanjutnya secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center, harga emas LLG akan semakin kuat menuju posisi resisten 1475.96 – 1480.18. Namun jika bergerak lemah akan meluncur ke posisi support 1440.30 – 1435.24.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang



