(Vibiznews-Commodity) – Harga minyak mentah berjangka akhir pekan di tengah perdagangan sesi Asia hari Jumat (16/08) naik setelah dua hari alami penurunan. Kenaikan harga didukung data yang menunjukkan kenaikan penjualan ritel AS yang membantu meredakan kekhawatiran tentang resesi di ekonomi terbesar dunia.
Harga minyak mentah Brent yang merupakan acuan harga minyak internasional naik 31 sen atau 0,5% pada $58,54 per barel, setelah jatuh 2,1% pada hari Kamis dan 3% pada hari sebelumnya. Demikian juga harga minyak mentah AS naik 43 sen atau 0,8% pada $54,90 per barel, setelah turun 1,4% pada sesi sebelumnya dan 3,3% pada hari Rabu.
Data ekonomi AS yang kuat dirilis semalam seperti kenaikan data ritel memberikan beberapa tingkat kenyamanan karena menunjukkan prospek domestik AS yang kurang suram dan mengurangi kekhawatiran masalah resesi. Data penjualan ritel AS naik 0,7% pada bulan Juli karena konsumen membeli berbagai barang ketika mereka mengurangi pembelian kendaraan bermotor.
Sentimen yang membantu juga adalah komentar dari Presiden AS Donald Trump bahwa negosiasi dengan China tentang perdagangan adalah produktif, menunjukkan kemungkinan pelonggaran friksi perdagangan yang telah mengguncang pasar.
Untuk perdagangan selanjutnya secara teknikal menurut analyst Vibiz research Center, harga minyak WTI diperkirakan berusaha mendaki ke posisi resisten 55.30 – 56.25. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan turun ke posisi support 53.75 – 51.80.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang



