Bursa Wall Street Turun Tertekan Pelemahan Saham Teknologi

1049
Bursa Wall Street - Vibizmedia Photo

(Vibiznews – Index) Bursa Saham AS jatuh pada Selasa (20/08) setelah rebound tajam dari aksi jual kuat pekan lalu.

Indeks Dow Jones Industrial Average diperdagangkan 100 poin lebih rendah, atau turun 0,4%. Indeks S&P 500 turun 0,6%, indeks Nasdaq kehilangan 0,5%.

Saham terkait teknologi memimpin kerugian. Micron Technology dan Advanced Micro Devices masing-masing turun 1,6% dan 2,5%. Saham Netflix menarik kembali 3,2%. Saham-saham Bank seperti Citigroup, Bank of America dan J.P. Morgan Chase semua turun lebih dari 1% karena imbal hasil Treasury menarik kembali.

Home Depot menahan kerugian. Pengecer perbaikan rumah ini melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan pada hari Selasa, mengirim sahamnya naik 2,3%. Namun Home Depot memperingatkan tarif bisa menekan pengeluaran konsumen dan memotong prospek pendapatan setahun penuh.

Pasar saham naik tajam pada hari Senin karena rebound pada imbal hasil obligasi berlanjut, mengurangi kekhawatiran resesi berkelanjutan. Gedung Putih juga telah melangkah dalam perdebatan yang sedang berlangsung tentang apakah ekonomi AS akan segera masuk ke mode resesi, menyoroti kekuatan dalam ekonomi AS.

Meskipun demikian, The Washington Post dan New York Times keduanya melaporkan pemerintahan Trump sedang mendiskusikan pemotongan pajak gaji sebagai cara untuk mengatasi pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat.

Pedagang khawatir tentang ekonomi global karena AS dan China tetap terlibat dalam perang dagang. Namun pada hari Senin Menteri Perdagangan A.S. Wilbur Ross mengumumkan bahwa perpanjangan 90 hari merupakan penangguhan sementara bagi Huawei untuk melakukan bisnis dengan perusahaan-perusahaan Amerika.

Pedagang juga akan mencermati rilis risalah pertemuan Federal Reserve AS dari pertemuan Juli. Bank sentral memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin bulan lalu, mengutip perkembangan global dan inflasi yang diredam.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Wall Street berpotensi lemah dengan aksi profit taking dan pelemahan saham teknologi.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here