(Vibiznews-Commodity) – Harga minyak mentah berjangka acuan internasional atau minyak Brent bergerak naik di atas $ 60 per barel untuk pertama kalinya dalam lebih dari seminggu pada perdagangan sesi Eropa hari Rabu (21/08) setelah laporan pasokan minyak AS menunjukkan penurunan lebih besar dari perkiraan. Namun kenaikan dibatasi oleh kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang kemungkinan resesi global.
Harga minyak mentah Brent yang juga acuan internasional telah naik 37 sen atau 0,62%, menjadi $60,35 per barel, setelah ditutup 0,5% lebih tinggi pada perdagangan hari sebelumnya. Namun harga minyak mentah AS atau WTI sedang turun 25 sen, atau 0,45%, menjadi $ 56,38 per barel.
Kelompok industri American Petroleum Institute (API) melaporkan pasokan minyak mentah AS turun 3,5 juta barel dalam sepekan hingga tanggal 16 Agustus, melebihi perkiraan penurunan 1,9 juta barel. Laporan ini memberikan sentimen positif bagi harga minyak.
Kenaikan harga minyak juga didukung oleh data yang menunjukkan ekspor yang lebih rendah pada bulan Juni dari Arab Saudi, eksportir minyak utama dunia. Arab Saudi berencana untuk menjaga ekspor minyak mentahnya di bawah 7 juta barel per hari (bph) pada Agustus dan September meskipun ada permintaan yang kuat dari pelanggan, untuk membawa pasar kembali seimbang.
Untuk perdagangan selanjutnya secara teknikal menurut analyst Vibiz research Center, harga minyak WTI diperkirakan berusaha mendaki ke posisi resisten 56.50 – 57.25. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan turun ke posisi support 54.90 – 53.50.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang
