(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit naik ke tertinggi satu minggu, melemahnya kurs ringgit dan naiknya harga minyak kedelai di CBOT.
Harga minyak sawit Nopember di Bursa Malaysia Derivative Exchange naik 0.6% menjadi 2,253 ringgit ($537.71) per ton pada penutupan pasar hari ini kenaikan tertinggi satu hari sejak 22 Agustus.
Harga minyak sawit sempat turun 0.6% ke harga terendah empat hari di 2,225 ringgit, sempat turun 1% pada sesi sebelumnya menghentikan lima hari kenaikan berturut-turut.
Harga minyak sawit naik karena kenaikan kurs ringgit dan juga kenaikan harga minyak kedelai. Melemahnya kurs ringgit menyebabkan harga minyak sawit murah bagi pembeli di luar Malaysia. Kurs Ringgit turun 0.2% terhadap dolar pada hari Rabu malam di 4.2110, mendekati kurs terlemah dua tahun lalu.
Harga minyak kedelai di CBOT turun 1.1% di hari Selasa, dan naik kembali 0.1% pada hari Rabu, karena perang dagang AS dan Cina. Harga minyak kedelai di Dalian Exchange turun 1.6% sedangkan harga minyak sawit September turun 1.6%.
Analisa Fundamental tambahan pada minggu ini adalah sebagai berikut :
Data yang dapat membuat harga sawit turun Laporan dari Assosiasi penggilingan sawit produksi meningkat pada 20 hari pertama di bulan Agustus dibanding dengan bulan lalu.Persediaan minyak sawit Malaysia turun ke terendah satu tahun menjadi 2.39 juta ton di bulan Juli, menurut data dari Malaysian Palm oil Board Production persediaan naik 15.1% menjadi 1.74 juta ton, output bulanan terbesar tahun ini.
Ekspor minyak sawit Malaysia dari 1-20 Agustus meningkat 6.2% menjadi 983,575 ton dari 926,257 ton yang dikirim selama periode Juli 1-20.
Indonesia Palm Oil Association (GAPKI) mendorong pemerintah meningkatkan tariff bea masuk untuk produk berbahan baku susu dari Uni Eropa karena membalas kebijakan Eropa untuk memblok minyak sawit. Ekspor minyak sawit Indonesia sebagai produsen terbesar dunia ke Eropa mengalami masalah setelah Uni Eropa tidak mau memakai minyak sawit sebagai bahan bakar pembaharuan karena perkebunan sawit merusak hutan-hutan.
Komisi Eropa juga mengajukan 8-18% tarif bea masuk tanpa subsidi untuk impor biodiesel dari Indonesia.
Ekspor ke India akan menaikkan harga minyak sawit dari pernyataan CEO MPOC mengatakan India akan mengimport 2.5 MT minyak sawit dari Malaysia setelah mereka menetapkan tarif 5% untuk barang-barang impor.
Tehnikal analisis untuk minyak sawit support pertama di 2,122 ringgit, berikutnya ke 2,072 ringgit sedangkan resistant pertama di 2,211 ringgit dan berikut ke 2,222 ringgit.
Loni T / Analyst Vibiz Learning Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido