(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan sesi Kamis sore ini (29/08) terpantau menguat 0,21% atau 7,473 poin ke level 6.289,119 setelah dibuka naik ke level 6.288,187. IHSG agak melandai dalam fase konsolidasinya searah regional, sementara bursa kawasan Asia hari ini umumnya variatif sembari memerhatikan perkembangan inversi yields US Treasury.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) hari ini menguat 0,12% ke level Rp 14.238, dengan dollar AS di pasar uang naik kembali dari sesi sebelumnya, ini karena agak berkurangnya permintaan safe haven currency seperti yen. Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.255.
Mengawali perdagangannya, IHSG bertambah 6,541 poin (0,10%) ke 6.288,187. Indeks LQ45 naik 3,077 poin (0,31%) ke 982,739. Siang ini di penutupan sesi pertama IHSG naik 9,3 poin (0,15%) ke level 6.290. Sedangkan indeks LQ45 naik 2,3 poin (0,24%) ke level 982,464.
IHSG kemudian agak melandai di zona hijau, dan di akhir sesi tercatat menguat 0,21% atau 7,473 poin ke level 6.289,119. Indeks LQ45 naik 1,813 poin (0,18%) ke level 981,945. Hari ini lima dari sepuluh sektor tampak mengalami penguatan. Sektor yang mencatat kenaikan tertinggi adalah sektor industri dasar yang menanjak 1,23%, diikuti sektor pertambangan yang naik 0,72%.
Tercatat sebanyak 197 saham naik, 207 saham turun dan 135 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk moderat dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 466.53 kali transaksi sebanyak 15,78 miliar lembar saham senilai Rp 8,10 triliun.
Sementara itu, bursa regional sore ini terlihat mixed, di antaranya Indeks Nikkei yang merosot 0,09% dan Indeks Hang Seng yang naik 0,34%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top gainers antara lain Tower Bersama (TBIG) 9,91%, Indah Kiat (INKP) 5,99%, Vale (INCO) 2,70%, dan Erajaya (ERAA) 1,61%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini masih tertahan di area konsolidasinya dengan agak melandai dan berakhir menguat terbatas, sementara bursa regional Asia juga variatif sembari memerhatikan perkembangan inversi yields US Treasury. Berikutnya IHSG nampaknya masih dalam range konsolidatif sambil menantikan arah pasar berikut, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.404 dan 6.468. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.161, dan bila tembus ke level 6.022.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido



