Indonesia Fintech Forum 2019 : Percepat Proses Inklusi Keuangan Digital

3084

(Vibiznews – Tech) Perry Warjiyo Gubernur Bank Indonesia sekaligus ketua Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi Gadjah Mada (KAFEGAMA) hari ini Rabu (04/090 membuka acara Indonesia Fintech Forum (IFF) 2019 yang diselenggarakan oleh KAFEGAMA.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution yang mewakili Presiden RI Joko Widodo, dalam sambutannya mengapresiasi dan menyambut baik Indonesia Fintech Forum 2019. “Melalui kegiatan ini, para regulator, perbankan, investor dan pelaku usaha fintech dapat dipertemukan untuk bersama-sama mempercepat proses inklusi keuangan digital di Indonesia”, ujar Darmin.

Fintech Indonesia sudah sangat bertumbuh, masuk dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, sekarang ini financial services tidak hanya dilayani oleh perbankan, perusahaan multifinance, atau lembaga keuangan lainnya. Sudah banyak perusahaan fintech startup menyediakan layanan yang sama dengan lembaga keuangan.

Darmin menyampaikan lima hal untuk kemajuan Fintech sebagai salah satu area dimana job masa depan akan diciptakan. Fintech menjadi pendorong tercapainya keuangan inklusif, perlu adanya manajamen resini model regulatory sandbox, perlu adanya sistem perlindungan konsumen yang kuat, perlu adanya ekosistem digital, perlu adanya kerjasama dan koordinasi antara semua pihak yang terkait.

Menurut Darmin apa yang penting untuk perkembangan fintech diperlukan ecosystem. Perlu keseimbangan antara mitigasi resiko dan pengembangan inovasi.

Acara ini juga mengadakan sesi panel discussion bertema “Shaping the Future of Indonesia Fintech Industry” dengan pembicara Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Sugeng, Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh, Deputi Komisioner OJK Institute dan Keuangan Digital, Sukarela Batunanggar, dan dimoderatori Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo sebagai salah satu pelaku industri perbankan yang berkontribusi dalam perkembangan fintech di Indonesia.

Selain menghadirkan regulator, KAFEGAMA juga menghadirkan expertise dan founder dari pelaku startup yang ada di Indonesia. Sesi panel discussion kedua mengangkat tema “The Untold Story: Why We Survive” dengan menghadirkan pembicara diantaranya SVP Traveloka, Alvin Kumarga, CEO Modalku, Reynold Wijaya, CEO & Co-Founder TaniHub, Pamitra Wineka dan CEO Modal Rakyat, Stanislaus Tandelilin serta dimoderatori oleh CEO & Co-Founder KataData, Metta Dharmasaputra. Dengan dihadirkannya seluruh pemangku kepentingan dan pelaku industri, diharapkan acara ini dapat memberikan wawasan dan masukan dalam menghadapi kendala yang mungkin terjadi dalam terciptanya percepatan transformasi digital ekonomi di Indonesia.

Selain itu acara ini juga memberi kesempatan kepada startup-startup yang ada untuk dapat menyampaikan atau mempresentasikan ide yang dimiliki melalui pitching competition yang juga merupakan salah satu agenda dalam IFF 2019. Terdapat kurang lebih 100 startup yang mendaftar untuk selanjutnya diseleksi oleh panitia dan dewan juri sehingga menghasilkan 8 pilihan startup yang memenuhi kriteria seleksi. Dewan juri yang dihadirkan merupakan individu yang telah memiliki banyak pengalaman di industri keuangan dan startup diantaranya Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Nurhaida, CEO PT Mandiri Capital Indonesia, Eddi Danusaputro, Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Adrian Gunadi serta Direktur Bisnis Konsumer BNI, Anggoro Eko Cahyo. Tujuh startup yang ikut berkompetisi akan berhadapan satu dengan lainnya untuk memperebutkan capital injection sebagai hadiah dalam pitching competition ini.

Dalam sambutannya, Ketua Umum KAFEGAMA Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa saat ini perkembangan ekonomi keuangan digital di Indonesia juga sudah mengubah kehidupan di sektor riil. Berbagai inovasi digital di beberapa sektor industri terbukti dapat mempercepat dan memotong proses yang selama ini memakan waktu lama. “Hadirnya inovasi-inovasi digital di bidang ekonomi dapat mempercepat inklusi keuangan dan ekonomi kita yang saat ini baru mencapai 51%. Melalui fintech juga diharapkan lebih dari 60 juta UMKM yang saat ini belum tersentuh perbankan atau financial services dapat membantu mendorong perekonomian Indonesia”, tutup Perry.

Tidak hanya pitching competition dan panel discussion dukungan KAFEGAMA juga ditunjukkan melalui kegiatan business matchmaking yang mempertemukan startup dengan pihak investor dan korporasi sehingga diharapkan terdapat beberapa sinergi yang terjalin. Sesudah acara Indonesia Fintech Forum 2019 diharapkan para peserta mendapatkan kesiapan dalam menghadapi tranformasi digital ekonomi di Indonesia.

Herwantoro/VMN/VBN/Journalist 
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here