(Vibiznews – Index) Bursa Saham AS dibuka sedikit lebih rendah pada hari Rabu (18/09) menjelang pengumuman suku bunga AS oleh Federal Reserve dengan investor sudah dapat memperkirakan hasilnya.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 45 poin pada pembukaan, atau 0,2%. Indeks S&P 500 dan Nasdaq keduanya tergelincir 0,1%.
The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. Ini akan menjadi penurunan suku bunga kedua bank dalam satu dekade, setelah bank sentral memutuskan untuk menurunkan Fed Funds Rate ke kisaran 2,0% -2,25% pada bulan Juli. Ketua Fed Jerome Powell akan berbicara kepada media pada hari Rabu pukul 2:30 malam ET.
Pertemuan Fed berlangsung beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump menyebut bank sentral sebagai penipu dan meminta nol atau bahkan suku bunga negatif. Pertemuan itu juga berlangsung ketika China dan AS mencoba mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang yang sedang berlangsung.
Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa kesepakatan akan segera terjadi. Tiongkok dan AS diperkirakan akan bertemu bulan depan. Perang perdagangan telah mengurangi prospek pertumbuhan ekonomi global dan ekspansi laba perusahaan.
FedEx memangkas pedoman pendapatan 2020 fiskal. Perusahaan juga membukukan hasil kuartalan yang lebih lemah dari perkiraan, mengutip “lingkungan makro global yang melemah didorong oleh meningkatnya ketegangan perdagangan.” Saham FedEx turun 11% di pasar perdana Rabu.
Saham energi turun secara luas setelah Trump mengatakan kepada Menteri Keuangan untuk secara substansial meningkatkan sanksi terhadap Iran setelah serangkaian serangan yang menargetkan produksi minyak Arab Saudi. The Energy Select Sector SPDR ETF (XLE) turun 0,9%. Minyak mentah jatuh untuk diperdagangkan lebih dari 1,5% lebih rendah.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Wall Street akan mencermati pidato dan pernyataan Ketua Fed Jerome Powell, yang jika memberikan sinyal pelemahan ekonomi AS akan dapat menekan bursa dan sebaliknya.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting