(Vibiznews – Index) Bursa Saham AS jatuh pada hari Senin (23/09) akibat data yang lemah dari Eropa memicu kekhawatiran tekanan terhadap ekonomi global.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 80 poin pada pembukaan. Indeks S&P 500 turun 0,2% sementara indeks Nasdaq diperdagangkan lebih rendah 0,1%.
Aktivitas manufaktur di Jerman turun ke level terendah sejak krisis keuangan bulan ini, data dari IHS Markit menunjukkan. Sektor jasa Jerman juga tumbuh pada laju paling lambat dalam sembilan bulan. Secara keseluruhan, manufaktur di zona Eropa jatuh ke level terendah lebih dari enam tahun sementara layanan tumbuh pada kecepatan paling lambat dalam delapan bulan, kata IHS Markit.
Saham Eropa jatuh secara luas karena data yang lemah. DAX Jerman turun 1,1% sementara CAC 40 Prancis turun hampir 1%.
Pergerakan Senin terjadi setelah indeks utama mengakhiri kenaikan beruntun tiga minggu pada Jumat ketika mereka berjuang untuk mencapai rekor tertinggi Juli.
Saham-saham telah berjuang di tengah-tengah ketegangan perdagangan yang masih berlangsung antara China dan AS. Namun, pejabat senior perdagangan China mengatakan pembicaraan yang diadakan pekan lalu adalah konstruktif. Para pejabat AS mengatakan dalam sebuah pernyataan kedua pihak mengadakan pembicaraan perdagangan produktif menjelang negosiasi formal bulan depan.
Presiden AS Donald Trump mengatakan China akan meningkatkan pembelian produk pertanian AS sebagai bagian dari kesepakatan perdagangan bilateral.
Malam nanti akan dirilis sentimen bisnis PMI flash yang diindikasikan menurun.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Wall Street akan bergerak lemah terpicu kekhawatiran perlambatan ekonomi global. Juga jika malam ini data sentimen bisnis AS terealisir turun akan menekan bursa AS. Juga akan terus mencermati perkembangan perdagangan AS-China.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting