(Vibiznews – Commodity) – Harga gula naik baik di New York maupun London karena produksi gula Brazil turun.
Harga gula Maret di ICE New York naik 25 sen (2.01%) menjadi $12.66 dan Harga gula putih di London naik 2.63%.
Harga gula rally enam hari berturut-turut sampai hari Rabu kemarin dan di New York harganya mencapai satu bulan tertinggi sedangkan harga gula putih di London mencapai 2 ¾ bulan tertingginya karena berkurangnya produksi gula di Brazil.
Laporan Unica hari Selasa mengatakan produksi gula di daerah pusat dan selatan Brazil turun 5.6% dari tahun lalu menjadi 2.037 MT sampai pertengahan September dan produksi 2019/20 sampai pertengahan September turun 4.9% menjadi 20.01 MMT. Unica menaikkan produksi etanol di Brazil sehingga produksi gula turun 5.7% menjadi terendah 14 tahun menjadi 25 MMT.
Harga gula naik karena berita hari Senin dari commissioner dari Maharashtra, daerah produsen gula terbesar di India memperkirakan produksi gula turun menjadi 5.2 – 5.3 MMT turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 6.44 MMT setelah banjir pada bulan lalu menghancurkan tanaman gula.
Faktor yang meningkatkan harga gula adalah permintaan yang meningkat dari etanol , dimana AS kembali mencari cara untuk memenuhi permintaan yang meningkat dari etanol dengan menggantinya dengan E -85, setelah ijin hanya 32 pabrik etanol dikeluarkan.
Cuaca yang kering dan temperature diatas normal di Brazil sangat mempengaruhi tanaman tebu di Brazil, sementara di India dan Thailand cuaca bagus. Di Eropa cuaca yang panas dan kering mempengaruhi produksi beet, demikian juga di Australia cuaca kering dan panas.
Faktor penurunan gula pada hari Jumat, IKAR dari Rusia memperkirakan produksi naik mencapai rekor 6.7 MMT yang dapat meningkatkan persediaan global, ditambah turunnya real Brazil ke terendah tiga minggu.
Analisa Tehnikal pada gula support pertama di $12.10 dan selanjutnya ke $11.90 sedangkan resistant pertama $12.70 dan berikut ke $13.00.
Loni T / Analyst Vibiz Learning Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido
