(Vibiznews – commodity) – Harga minyak sawit Malaysia turun pada akhir minggu, karena mengikuti penurunan harga dari minyak kedelai di Cina dan di AS.
Harga minyak sawit Desember di Bursa Malaysia Derivatives Exchanges ditutup turun 0.9% menjadi 2,150 ringgit per ton.
Harga minyak sawit turun 3.4% pada minggu ini dan penurunan mingguan sejak 28 Juni. Harga minyak sawit turun karena faktor eksternal terutama dari harga minyak nabati lainnya. Melemahnya harga minyak sawit di Cina membuat harga minyak sawit turun di Malaysia.
Harga minyak kedelai Januari di Dalian Exchange turun 1.8% sementara itu harga minyak sawit Januari turun 0.5%. Harga minyak kedelai di CBOT turun 0.5%.
Padahal Laporan ekspor Malaysia menunjukkan kenaikan dengan perincian di bawah ini:
Export global minyak sawit Malaysia naik 12.6 juta ton selama Januari – Agustus 2019 dari 10.53 juta tahun lalu.
Import minyak sawit Cina naik 1.4 juta ton dari Januari sampai Agustus 2019 dibanding 1.08 juta dari tahun lalu. Import Cina jumlahnya hampir sama dengan jumlah yang hilang dari Eropa akibat penolakan dari Uni Eropa. Cina melakukan impor besar-besaran kedelai untuk digiling untuk membuat makanan untuk ternak.
India merupakan Negara tujuan ekspor minyak sawit Malaysia yang terbesar jumlahnya meningkat dua kali lipat menjadi 3.6 juta dari 1.66 juta ton tahun lalu.
Iran juga meningkatkan import minyak sawit dari Malaysia menjadi 368,656 ton dari 255,330 ton.
Walaupun ada sentiment negative dari Eropa, Negara-negara Uni Eropa importnya masih naik 145,000 ton di Januari sampai Agustus.
Persediaan minyak sawit di Malaysia naik menjadi 3.2 juta to pada akhir 2018. Persediaan turun untuk yang ke enam bulannya di Agustus sebesar 2.25 juta ton.
Analisa tehnikal pada minyak sawit support pertama pada 2,028 ringgit dan berikut di 1,921 ringgit sedangkan resistant pertama di 2,409 ringgit dan berikut ke 2,511 ringgit
Loni T / Analyst Vibiz Learning Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido