(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit pada penutupan pasar di akhir minggu ini meningkat kerena pengaruh kenaikan harga minyak kedelai, dan peningkatan ekspor Malaysia.
Harga minyak sawit di Bursa Malaysia Derivatives naik 11 ringgit menjadi 2,149 ringgit ton,
Kenaikan harga minyak sawit dipengaruhi oleh pasar di luar dan pada dua hari terakhir tidak ada penggerak harga yang baru yang meneruskan kenaikan harga. Harga minyak sawit sempat turun tapi pada akhir minggu harga minyak sawit naik kembali. Harga minyak nabati lainnya di luar minyak sawit mengalami kenaikan. Kenaikan harga dari minyak nabati lain dapat membuat pedagang beralih ke minyak sawit yang lebih murah dan akan menggerakkan harganya naik kembali.
Harga minyak kedelai di CBOT naik pada penutupan pasar hari Jumat. Bursa Dalian Cina tutup karena hari libur.
Faktor-faktor lain yang menggerakan harga naik minyak sawit adalah laporan ekspor :
-Export global minyak sawit Malaysia naik menjadi 12.6 juta ton selama Januari – Agustus 2019 dari 10.53 juta tahun lalu.
-Import minyak sawit Cina naik 1.4 juta ton dari Januari sampai Agustus 2019 dibanding 1.08 juta dari tahun lalu. Import Cina jumlahnya hampir sama dengan jumlah yang hilang dari Eropa akibat penolakan dari Uni Eropa.
-India merupakan Negara tujuan ekspor minyak sawit Malaysia yang terbesar jumlahnya meningkat dua kali lipat menjadi 3.6 juta dari 1.66 juta ton tahun lalu.
– Iran juga meningkatkan import minyak sawit dari Malaysia menjadi 368,656 ton dari 255,330 ton.
Peningkatan ekspor pada tahun 2019 sampai Agustus akan meningkatkan harga minyak sawit.
Tehnikal analysis untuk minyak sawit dengan support pertama di $2,130 dan berikut ke $2,120 sedangkan resistant pertama di $2,180 dan berikut ke $2,200.
Loni T / Analyst Vibiz Research Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido