(Vibiznews – Editor’s Note) – Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia secara mingguan menguat terdukung penguatan bursa-bursa global seiring optimisme dan harapan positif untuk pertemuan perdagangan tingkat tinggi AS-China. Secara mingguan IHSG ditutup menguat 0.73% ke level 6,105.80. Untuk minggu berikutnya (13–17 Oktober 2019), IHSG berpotensi positif setelah pertemuan dagang AS-China memberikan hasil positif dengan kesepakatan China membeli produk pertanian AS, dan AS menunda pengenaan tarif impor China yang direncanakan tanggal 15 Oktober ini. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di 6144 dan kemudian 6198, sedangkan support level di posisi 6051 dan kemudian 6000.
Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan lalu terpantau menguat, dimana secara mingguan menguat 0.17% ke level Rp 14,124. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan melemah dalam range antara support di level 14,030 dan 13,927, sementara resistance di level Rp14,226 dan Rp14,314.
Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
• Dari kawasan Amerika: berupa rilis Retail Sales September dan persediaan minyak mentah mingguan AS oleh EIA pada Rabu malam; disambung dengan data Produksi Industri September pada Kamis malam.
- Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data Claimant Count Change September Inggris dan ZEW Economic Sentiment Oktober Jerman pada Selasa sore; Inflation Rate September Inggris dan Zona Eropa pada Rabu sore
- Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis data perdagangan China September pada Senin pagi; RBA Meeting Minutes dan Inflation Rate September China pada Selasa pagi; selanjutnya Unemployment Rate September Australia pada Kamis pagi; juga pada Jumat pagi akan dirilis data Inflation Rate Jepang dan GDP Growth Rate Q3 China.
Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara umum melemah, dimana indeks dolar AS secara mingguan melemah ke 98.33. Sementara itu, pekan lalu euro terhadap dollar terpantau menguat ke 1.1035. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.1206 dan kemudian 1.1375, sementara support pada 1.0837 dan 1.0657.
Poundsterling minggu lalu terlihat melonjak ke level 1.2644 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.2730 dan kemudian 1.2843, sedangkan support pada 1.2527 dan 1.2391. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir naik ke level 108.43. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 109.34 dan 110.69, serta support pada 107.70 serta level 106.88. Sementara itu, Aussie dollar terpantau menguat ke level 0.6790. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.6846 dan 0.6928, sementara support level di 0.6751 dan 0.6687.
Pasar Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum menguat dengan tercapainya hasil positif pertemuan dagang AS-China. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berakhir menguat ke level 21,799. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 22627 dan 23224, sementara support pada level 21626 dan lalu 21099. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir naik ke level 26,308. Minggu ini akan berada antara level resistance di 27282 dan 27916, sementara support di 25699 dan 24724.
Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau berakhir menguat setelah tercapainya beberapa kesepakatan dalam pertemuan dagang AS-China. Indeks Dow Jones secara mingguan menguat ke level 26,817, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 27005 dan 27301, sementara support di level 26506 dan 25915. Index S&P 500 minggu lalu menguat ke level 2,970, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2988 dan 3017, sementara support pada level 2949 dan 2922.
Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau melemah seiring tercapainya kesepakatan perdagangan AS-China, sehingga harga emas spot merosot ke level $1,488.34 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1495 dan berikut $1506, serta support pada $1480 dan $1475.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting