IHSG Awal Pekan Menguat 0,35% ke 6126; Sempat Dihadang Profit Taking

895

(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan sesi awal pekan Senin sore ini (14/10) terpantau menguat 0,35% atau 21,077 poin ke level 6.126,877 setelah dibuka naik ke level 6.129,234. IHSG menguat searah regional namun sempat digerus aksi profit taking, sementara bursa kawasan Asia hari ini umumnya menguat dalam persepakatan parsial dalam pembicaraan dagang antara AS – China.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) hari ini terkoreksi 0,08% ke level Rp 14.139, dengan dollar AS di pasar uang Eropa meneruskan rebound dalam perkembangan positif pembicaraan dagang antara AS – China. Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.128.

Mengawali perdagangannya, IHSG naik 23 poin (0,38%) ke level 6.129. Indeks LQ45 naik 8 poin (0,8%) ke level 956. Siang ini, di penutupan sesi pertama IHSG terpantau naik 17 poin (0,28%) ke level 6.122. Sedangkan indeks LQ45 menguat 5 poin (0,56%) ke level 953,356.

IHSG kemudian tergerus dan sempat sebentar masuk zona merah, dan di akhir sesi ditutup masih menguat 0,35% atau 21,077 poin ke level 6.126,877. Indeks LQ45 naik 6,405 poin (0,68%) ke level 954,475. Hari ini lima dari sepuluh sektor tampak mengalami penguatan. Sektor yang mencatat kenaikan tertinggi adalah sektor industri dasar yang menanjak 1,82%, diikuti sektor manufaktur yang naik 0,82%.

Tercatat sebanyak 193 saham naik, 207 saham turun dan 155 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk moderat dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 569.35 kali transaksi sebanyak 15,56 miliar lembar saham senilai Rp 8,09 triliun.

Sementara itu, bursa regional sore ini terlihat menguat, di antaranya Indeks Nikkei yang libur tutup pasar dan Indeks Hang Seng yang naik 0,81%.

Sejumlah saham yang masuk jajaran top gainers antara lain Indosat (ISAT) 13,43%, BTPN Syaria (BTPS) 4,46%, Charoen Pokphand (CPIN) 4,27%, dan Japfa (JPFA) 3,93%.

Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini diangkat bias positif dari perkembangan nego dagang namun sempat terhadang aksi profit taking setelah menguat dua hari terakhir, sementara bursa regional Asia juga menguat dalam persepakatan parsial dalam pembicaraan dagang antara AS – China. Berikutnya IHSG nampaknya agak ‘wait and see’, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.230 dan 6.282. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 5.997, dan bila tembus ke level 5.918.

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here