(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit kembali naik setelah India mengklarifikasi bahwa pemberhentian impor India itu hanya berita spekulasi.
Harga CPO Desember naik 16 ringgit menjadi 2,173 ringgit perton. Volume transaksi turun menjadi 39,924 lot dari 44,124 lot pada hari Senin. Harga di pasar fisik naik 10 ringgit menjadi 2,110 per ton.
Berita dari media spekulasi membuat ke khawatiran pada importer sawit sehingga perlu klarifikasi dari pemerintah India untuk hal ini. Harga CPO kembali naik dari turunnya kemarin karena pembatasan impor Malaysia ke India masih belum pasti.
Berita India akan membatasi import Malaysia terjadi hari Jumat setelah berita Pemerintah India kecewa terhadap pidato dari PM Malaysia di PBB, mengenai Kashmir.
Pengaruh dari berita India membatasi Impor sangat besar karena data-data impor minyak nabati India dibawah ini :
Impor minyak nabati India 70% adalah minyak sawit demikian data dari bulan September. Impor minyak sawit India meningkat 3.2% menjadi 879,947 ton dari bulan lalu dibanding dengan 852,534 ton di bulan Agustus.
Di bulan September import minyak kedelai, minyak bunga matahari, rapeseed oil turun menjadi 374,496 ton di bulan September dari 670,727 ton di bulan sebelumnya, sehingga persentase minyak nabati ini menjadi 30% dibanding 44 % di bulan Agustus.
Harga minyak sawit Internasional turun dari 1 – 3% dalam setahun ini, sehingga meningkatkan import minyak sawit India.
India mengimpor RBD palm olein dari Malaysia, jumlahnya turun menjadi hanya 1/3 nya dari Malaysia karena India meningkatkan bea masuk bagi minyak sawit Malaysia.
Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama di 2,130 ringgit dan berikut ke 2,120 ringgit sedangkan resistant pertama di $2,220 dan berikut ke $2,240.
Loni T / Analyst Vibiz Learning Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido