Harga Minyak Sawit Naik ke Tertinggi Delapan Bulan

805

(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit naik kembali sampai ke tertinggi delapan bulan pada hari Selasa karena melemahnya kurs ringgit  terhadap USD dan meningkatnya harga minyak kedelai serta peningkatan konsumsi minyak sawit dari Malaysia dan Indonesia karena pemerintah mendorong untuk pemakaian biofuel.

Harga minyak sawit Januari di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup naik 1.4% menjadi 2,317 ringgit per ton tertinggi sejak 7 Februari.

Harga minyak sawit sempat turun ke 2,263 ringgit pada sesi sebelumnya karena kekhawatiran akan permintaan untuk ekspor berkurang karena asosiasi pedagang minyak nabati meminta anggotanya untuk membeli minyak nabati dari negara Asia Tenggara.

Penurunan harga ditambah dengan melemahnya kurs ringgit sebesar 0.2%  pada hari Selasa sehingga harga minyak sawit menjadi lebih murah bagi pembeli luar negeri, namun karena dorongan kenaikan harga minyak kedelai di CBOT, AS sebesar 0.9% membuat penurunannya terhenti.

Dengan adanya implementasi penggunaan biofuel di Malaysia dan Indonesia konsumsi minyak sawit akan meningkat 1.3 juta ton dan 10 juta ton per tahun, sebagai ganti dari kerugian akibat Eropa menurunkan penggunaan minyak sawit untuk biofuelnya.

India adalah negara terbesar ke tiga yang menjadi tujuan ekspor minyak sawit dan produk sawit sebesar 6.8 milyar ringgit. Minyak nabati menyumbangkan 2.8% dari GDP Malaysia dan 4.5% dari total ekspor.

Harga minyak sawit Januari di Dalian turun 0.3% sementara minyak kedelai Januari juga turun 0/4%.

Analisa tehnikal support pertama di 2,296 ringgit dan berikut ke 2,256 ringgit dan resistant pertama di 2,367 ringgit berikut ke 2,394 ringgit.

Loni T / Analyst Vibiz Research Centre – Vibiz Consulting Group

Editor : Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here