(Vibiznews – Commodity) – Harga gula turun karena produksi gula naik di India karena cuaca yang bagus
Harga gula Maret di ICE New York turun 3 sen (0.25%) jadi $12.15 perpound dan harga gula putih di London ditutup turun 0.63%.
Harga gula turun hari Rabu di New York turun ke terendah satu bulan, setelah Rabo Bank karena curah hujan yang bagus di India membuat produksi gula diperkirakan meningkat di sehingga ekspor gula dari India 2021 dan membuat persediaan gula meningkat di 2020/21.
Harga gula sempat naik kembali dari terendahnya hari Rabu karena meningkatnya permintaan dari Cina, setelah laporan dari bea cukai Cina bahwa import gula naik 122.8% dari tahun lalu menjadi 420,000 MT.
Penguatan harga gula juga terjadi karena penguatan real Brazil naik 1.22% terhadap dolar pada hari Rabu kemarin sehingga ke tertinggi 1 ¼ bulan terhadap dolar. Penguatan real membuat ekspor turun karena harga lebih mahal bagi pembeli luar negeri.
Harga menguat juga karena USDA menurunkan perkiraan produksi gula menjadi 29.300 MMT dari perkiraan Mei sebesar 30.305 MMT.
Data hari Rabu penggilingan tebu di Pusat – Selatan Brazil dai UNICA, total gula yang digiling 35.1 MMT untuk 2 minggu terakhir September dibawah perkiran 36.2 MMT. Juga laporan Unica bahwa produksi gula September turun 2.4% dari tahun lalu menjadi 21.8 MMT. Menurut perkiraan Unica ada peningkatan produksi etanol di Brazil yang akan mengurangi produksi gula 5.7% dari tahun lalu ke 14 tahun terendah menjadi 25 MMT.
Analisa tehnikal untuk gula New York support pertama di $12.10 dan berikut $11.90 sedangkan resistant pertama di $12.40 dan berikut $12.60.
Loni T / Analyst Vibiz Research Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido