Market Mover 30 Oktober – 5 November 2019 : Semua Mata Memandang Pertemuan Federal Reserve AS

821

(Vibiznews – Market Mover) Minggu lalu negosiasi perdagangan AS-Cina nampaknya berjalan dengan baik, termasuk implementasi persetujuan fase pertama yang dicapai diantara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia ini. Namun ada kekuatiran bahwa resolusi perang dagang AS dengan Cina hanya pada pinggiran saja, bukan isu inti.

Brexit penuh dengan pergulatan dan belokan-belokan, namun perkembangan yang utama yang terjadi pada minggu lalu adalah bahwa Inggris bersiap untuk tetap berada di Uni Eropa melewati tanggal 31 Oktober. Johnson mengirim kepada Presiden Dewan Eropa Donald Tusk suatu permintaan resmi untuk menunda Brexit sampai tiga bulan ke 31 Januari 2020.

Data-data ekonomi yang datang dari Eropa dan AS tidak memicu reaksi pasar, karena mengkonfirmasikan apa yang para investor telah ketahui. Perkiraan Markit bulan Oktober mengenai output manufaktur dan jasa di Uni Eropa memberikan signal bahwa perlambatan ekonomi berlanjut ke kuartal ke 4. Dari Amerika Serikat, datanya sedikit lebih baik.
Order “durable goods” AS turun 1.1% pada bulan September, sementara order barang-barang modal yang bukan pertahanan ex-aircraft, yang dipandang sebagai indikator belanja investasi bisnis, jatuh untuk bulan kedua berturut-turut, turun sebanyak 0.5% setelah penurunan 0.6% sebelumnya. Data yang keluar ini menimbulkan keprihatinan mengenai pemangkasan tingkat bunga Federal Reserve tidak cukup untuk menopang ekonomi.

Bagaimana Dengan Market Mover Pada Minggu Ini ?

Minggu ini selain data ekonomi AS yaitu GDP AS yang akan keluar pada hari Rabu & NFP AS yang akan keluar pada hari Jumat, penggerak pasar utama adalah keputusan the Fed di dalam pertemuan kebijakan moneternya yang akan berlangsung pada hari Rabu serta perkembangan mengenai Brexit

Pertemuan Kebijakan Moneter Federal Reserve (FOMC)
Dari Amerika Serikat, Federal Reserve AS sendiri akan mengadakan pertemuan kebijakan moneternya pada hari Rabu, dan pasar telah memperhitungkan kedalam harga pemangkasan tingkat suku bunga sebanyak 25 bps. Namun, Powell dan teman-temannya bisa tidak jadi melakukannya karena salah satu dari argument untuk pemangkasan tingkat bunga adalah ketegangan perdagangan antara AS dengan Cina. Kemajuan di dalam pembicaraan perdagangan AS dengan Cina lambat, namun pada titik ini, perwakilan dari kedua negara memberikan tanda bahwa kesepakatan sedang datang, menurunkan tingkat keprihatinan. Mengenai data makro ekonomi, data yang keluar bisa jadi tidak mengindikasikan kemajuan ekonomi yang kuat, namun tetap jauh dari tanda-tanda kontraksi.

Brexit Yang Masih Penuh Dengan Ketidakpastian
Brexit penuh dengan pergulatan dan belokan-belokan, namun perkembangan yang utama yang terjadi pada minggu lalu adalah bahwa Inggris bersiap untuk tetap berada di Uni Eropa melewati tanggal 31 Oktober. Sementara Presiden Dewan Eropa Donald Tusk telah menyetujui perpanjangan Brexit sampai tiga bulan ke 31 Januari 2020.
Parlemen memberikan, parlemen juga yang mengambil lagi – membuat penundaan yang lain di dalam Brexit dan menciptakan ketidakpastian yang baru bagi investor dan membebani Poundsterling.
Berita-berita Brexit akan mendominasi dengan pemilihan awal sudah ada di depan mata, dan lama perpanjangan Brexit masih belum diketahui.

Data Ekonomi Yang Harus Diperhatikan
• GDP AS (angka pertama): Setelah pertumbuhan ekonomi yang bertumbuh normal sebesar 2% pada kuartal kedua, para ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS akan menurun menjadi 1.6% pada kuartal ketiga.
• Non-Farm Payrolls AS: Laporan pekerjaan AS diperkirakan akan menunjukkan perlambatan yang signifikan di dalam perekrutan tenaga kerja, dengan penambahan kurang dari 100.000 posisi di bulan Oktober. Pada bulan September pasar tenaga kerja sudah melambat dengan angka 136.000. Namun pertumbuhan upah pada bulan Oktober diperkirakan akan naik sebesar 0.3% setelah datar pada bulan September dengan demikian memberikan tanda semangat terhadap para pembuat kebijakan.

Pengaruh Terhadap Pergerakan Harga Forex & Komoditi

Federal Reserve
Apabila the Fed memangkas tingkat suku bunganya seperti yang telah diperhitungkan, maka dolar AS akan melemah dan dengan demikian harga emas akan naik.
Namun The Fed kemungkinan akan menghentikan sementara pemangkasan tingkat suku bunga untuk paling tidak jangka pendek untuk mengassess dampak dari tiga kali pemangkasan tingkat suku bunga yang mereka lakukan pada tahun ini. Berkurangnya sikap “dovish” dari Powell bisa membebani emas karena pasar kecewa.

Brexit
Ketidakpastian akan Brexit yang membebani Poundsterling dan otomatis akan membuat pasangan matauang GBP/USD mengalami tekanan turun demikian juga EUR/USD.

Data Makro Ekonomi
Memburuknya GDP AS dan NFP AS daripada yang sebelumnya dan daripada yang diperkirakan, akan membuat ekonomi AS dianggap tidak baik sehingga memberikan tekanan terhadap dolar AS dan dengan demikian membuat harga emas turun.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor : Asido Situmorang 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here