(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi turun dari harga satu bulan tertingginya akibat melemahnya real Brazil
Harga kopi Arabika Desember ditutup turun 35 sen (0.34%) menjadi $103.65 perpound dan harga kopi Robusta Januari ditutup turun 1.21%.
Harga kopi turun pada penutupan pasar hari Senin dengan kopi Arabika berbalik dari 1 ½ bulan tertingginya karena melemahnya real Brazil. Real Brazil turun 0.5% terhadap dolar hari Senin yang membuat aksi jual di kopi berjangka. Melemahnya real membuat harga kopi lebih murah bagi pembeli luar negeri sehingga mendorong ekspor.
Harga kopi robusta turun karena pada hari Minggu data ekspor dari Indonesia, penghasil kopi terbesar ke tiga dunia naik 14.3% dari bulan lalu menjadi 24,097 MT.
Persediaan kopi cukup setelah laporan ICO pada hari Jumat, ekspor kopi global 2018/19 naik 8.1% dari tahun lalu menjadi 129.4 juta kantong.
Marex Spectron Group Senin lalu menaikkan defisit kopi global 2019/20 menjadi 4.7 juta kantong dari sebelumnya 3.4 juta kantong. Perkiraan defisit kopi global dari Coex Coffee International sebesar 6.6 juta kantong karena panen lebih kecil.
Harga kopi robusta naik karena persediaan di Vietnam menurut General Statistics Office dari Vietnam hari Rabu ekspor Oktober turun 27% dari tahun lalu menjadi 100,000 MT.
Laporan monitor ICE persediaan kopi turun ke terendah 13 bulan di 2,235 juta kantong pada 10 Oktober.
Hujan diperkirakan akan turun lagi pada hari Senin, namun di daerah perkebunan kopi hujan masih sedikit padahal untuk berbunga tanaman memerlukan hujan yang cukup. Hujan di Brazil tidak merata dan suhu diatas normal.
Hujan turun tidak merata di Vietnam akibatnya panen di Vietnam mengecewakan karena cuaca tidak menentu tahun ini.
Analisa tehnikal untuk kopi Arabika support pertama di $97 dan berikut ke $96 sedangkan resistant pertama di $102 dan berikut ke $103.
Loni T/ Analyst Vibiz Research Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido