Harga Jagung Turun Akibat Penurunan Ekspor

586

(Vibiznews – Commodity) –  Harga  jagung turun karena penurunan ekspor, sehingga persediaan lebih banyak.

Harga jagung Desember di CBOT turun  1.5 sen menjadi $3.8175 perbushel.

USDA melaporkan ekspor  bulanan  untuk  bulan September  terendah sejak 1975, bahkan terendah sejak 2013 saat kekeringan sebesar 950,000 bushel. Ekspor mingguan sebesar 2,028,214 MT (79.85 mbu) dikirim bulan ini. Ekspor etanol  naik  100.3 mil gallon  tertinggi  sebelas tahun.

Permintaan ekspor jagung sangat buruk, tetapi permintaan etanol meningkat karena penguatan dari harga minyak mentah.

Survey dari analis memperkirakan produksi  jagung sebesar 167.5 bpa untuk 2019, sedangkan menurut USDA  akan turun 0.9 bpa dari tahun lalu.

Jagung mengalami tekanan karena panen terlambat dan permintaan sedikit .  Aktivitas panen meningkat minggu ini karena cuaca kering.  Beberapa petani di daerah barat melaporkan potensi panen masih di atas tahun lalu.  Untuk daerah pusat dan timur hasil panen masih bervariasi.

Laporan progress panen dari USDA, panen jagung sudah selesai 52% masih dibawah rata-rata lima tahun sebesar 75% dan dibawah perkiraan sebesar 58%. Di Minesota sudah 44 % dibanding rata-rata 75%. Untuk daerah yang paling berhasil dalam panen sudah selesai 58%.

Laporan permintaan dan penawaran dari USDA akan diumumkan hari Jumat. Produksi sulit diprediksi karena panen yang belum pasti, sehingga perkiraan produksi dari USDA akan diturunkan atau tidak berubah namun semakin jauh dari hasil sesungguhnya.

Analisa tehnikal untuk jagung dengan support pertama di $3.82 dan berikut ke $3.78 sedangkan resistant pertama di $3.92 dan berikut ke $3.99.

Loni T / Vibiz Research Centre – Vibiz Consulting Group

Editor : Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here