(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit kembali turun karena laporan perkiraan persediaan yang akan naik.
Harga minyak sawit Januari di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 14 ringgit (0.55%) menjadi 2,515 ringgit ($604.09) per ton, turun dari harga tertinggi 20 bulan kemarin.
Setelah selama sebulan harga minyak sawit mengalami tren naik maka pada hari Selasa kemarin terjadi koreksi sedikit karena laporan persediaan minyak sawit di bulan Oktober meningkat.
Persediaan minyak sawit naik di bulan Oktober karena produksi meningkat tertinggi dalam satu tahun karena permintaan ekspor turun untuk minyak nabati.
Persediaan minyak sawit di Malaysia pada bulan Oktober diperkirakan akan naik 2.8% dari bulan September ke tertinggi tujuh bulan sebesar 2.52 juta ton. Persediaan masih meningkat walaupun ekspor naik 13.1% menjadi 1.59 juta ton, karena permintaan yang tinggi dari Cina.
Kenaikan ekspor 48% dari bulan lalu karena ekspor ke Cina namun harus dikurangi 37% penurunan ekspor ke India. Naiknya permintaan Cina karena pembelian persediaan menjelang Tahun Baru Imlek tahun depan dan persediaan minyak kedelai di Cina turun.
Ekspor ke India turun pada bulan Oktober karena boikot dari pembeli di India sebagai protes terhadap pidato PM Malaysia di PBB tentang aksi India terhadap Kashmir.
Tetapi konsumsi minyak sawit masih akan meningkat karena pemerintah Indonesia dan Malaysia menganjurkan untuk menggunakan biofuel.
Implementasi dari biofuel di Malaysia dan Indonesia akan meningkatkan konsumsi minyak sawit naik 1.3 juta ton dan menjadi 10 juta ton se tahun.
Produksi dari minyak sawit Malaysia naik sesuai dengan musim panen yang berlangsung pada kuartal ke empat sehingga membuat persediaan meningkat dan produksi meningkat pada empat bulan terakhir. Produksi Oktober sebesar 1.88 juta ton naik 2% dari bulan lalu dan tertinggi setahun.
Analisa tehnikal untuk minyak sawit support pertama di 2,400 ringgit dan berikut ke 2,380 ringgit sedangkan resistant pertama di 2,540 ringgit dan berikut ke 2,560 ringgit.
Loni T / Analyst Vibiz Research Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido