(Vibiznews – IDX Stocks) – Pekan depan pelaku pasar masih akan mencerna perkembangan perang dagang. Diakhir pekan optimisme muncul terkait solusi perang dagang menyusul pernyataan penasihat ekonomi Pemerintah AS, Larry Kudlow, Washington dan Beijing sudah mendekati perjanjian perdagangan. Larry mengatakan pembicaraan sangat konstruktif dengan Beijing untuk mengakhiri perang dagang yang sudah berlangsung 16 bulan.
Juru bicara Kementerian Perdagangan China, Gao Feng, tadi malam mengatakan kedua negara mengadakan diskusi “mendalam” tentang kesepakatan fase pertama, tetapi mencatat penarikan kembali beberapa tarif adalah kunci untuk mencapai kesepakatan.
Sebelumnya di tengah pekan lalu Beijing dikatakan menolak permintaan Gedung Putih untuk perlindungan kekayaan intelektual dan mengekang transfer teknologi dengan mekanisme penegakan hukum. Keinginan penegakan hukum terhadap pelanggaran kekayaan intelektual masih menjadi kendala kedua Negara. Presiden AS Donald Trump juga menyatakan bahwa AS belum menyetujui desakan China untuk menghapus tarif impor. Terkait perang dagang semua bisa berubah dengan sangat cepat dari optimis menjadi kekawatiran di pasar. Sudah sering pelaku pasar di kecewakan kegagalan perundingan kedua Negara biarpun sebelumnya muncul berita positif tentang perundingan dagang.
Pasar juga akan kembali memperhatikan penyelidikan pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump, dengan audiensi televisi pertama yang menghubungkan pemimpin AS itu secara langsung dengan upaya untuk menekan Ukraina agar mengumumkan penyelidikan terhadap saingan politik domestiknya.
Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, mengatakan Trump telah mengakui suap dalam skandal Ukraina dan menuduhnya melakukan pelanggaran yang bisa berujung pada pemakzulan di bawah Konstitusi AS. Tentu rencana pemkzulan presiden Trump akan menjadi sentimen negative bagi pasar, karena akan menimbulkan ketidak pastian di Negara AS.
Harapan penurunan bunga diakhir tahun memudar setelah Chairman Federal Reserve Jerome Powell mengindikasikan kemungkinan penghentian penurunan suku bunga AS dalam kesaksian selama dua hari di hadapan Kongres AS. Jerome Powell kembali menegaskan bahwa gambaran pertumbuhan ekonomi AS terlihat berkelanjutan sehingga jalur penurunan suku bunga tidak akan berubah selama ekonomi terus bertumbuh.
Dampak penuh dari penurunan suku bunga beberapa periode terakhir belum terasa mempengaruhi perekonomian. Beberapa data ekonomi yang baik membuat peluang penurunan bunga dalam waktu dekat menjadi sangat kecil. Data CPI AS lebih baik dari perkiraan karena harga konsumen untuk periode Oktober naik 0,4%, melebihi ekspektasi. Data klaim pengangguran mingguan AS pekan lalu 225.000, tertinggi sejak Juni. Sebelumnya Trump membidik Federal Reserve dengan mengeluhkan bahwa suku bunga AS lebih tinggi daripada negara maju lainnya. Kita tidak mungkin berharap akan adanya penurunan bunga The Fed dalam waktu dekat menyusul baiknya data ekonomi AS.
Pidato Trump yang mengkritik kebijakan perdagangan Uni Eropa. Washington memberi batas waktu hingga 14 November untuk memutuskan menaikkan atau tidak menaikkan tarif terhadap pabrikan otomotif Eropa dan Jepang. Ada harapan bahwa AS akan menunda keputusan penerapan tarif tambahan terhadap impor kendaraan dari Uni Eropa hingga enam bulan. Perang dagang bisa melebar ke Uni Eropa dan Jepang setelah AS hampir menemukan kesepakatan dengan China.
Pekan ini IHSG Berpeluang konsolidasi menguat dengan support di level 6090 sampai 5988 dan resistance di level 6183 sampai 6200.
Narasumber: Hans Kwee
Selasti Panjaitan/Vibiznews
Editor : Asido Situmorang