(Vibiznews – IDX Stocks) – IHSG akhirnya ditutup di zona hijau jelang penutupan pasar sore hari ini, naik tipis 0.05% atau 3.10 poin ke level 6155.10 demikian juga dengan indeks saham-saham unggulan, menguat hanya 0.25% atau 2.43 poin ke level 988.32.
Hanya ada empat sektor yang menjadi tekanan bagi IHSG dipimpin oleh sektor properti yang turun 0.78 persen sementara yang menjadi pendukung ada enam sekor dipimpin oleh sektor agribisnis yang melonjak sebesar 2.05% yang diikuti oleh sektor infrastruktur yang naik 0.72 persen
Dari catatan perdagangan hari ini terlihat ada sebanyak 11,548 miliar saham yang diperjualbelikan pada sepanjang perdagangan saham hari ini dengan nilai Rp.6.55 triliun, pasar masih dinilai sepi. Ada 157 saham yang bergerak naik, 238 saham yang turun sementara yang tidak bergerak ada 153 saham.
Indeks saham utama Asia sore hari ini ditutup memerah, indeks Hang Seng kembali anjlok 204.20 poin atau 0.75% ke level 26889.60 demikian juga dengan indeks utama Jepang, Nikkei 225, turun cukup dalam 144.10 poin atau 0.62% ke level 23148.60 dan indeks Shanghai SSEC, melemah 0.78% atau 22.94 poin ke level 2911.05.
Harga emas di pasar spot naik 0.38% menjadi USD 1478.05 per ons troi demikian juga dengan harga emas di bursa berjangka, untuk pengiriman Desember 2019, naik 0.32% menjadi USD 1479.00 per ons troi yang sebelumnya berada di USD 1474.30 per ons troi.
Rupiah di pasar spot sore hari ini melemah menjadi Rp.14094 per dolar AS, melemah 0.02% dari hari sebelumnya. Sedangkan di JISDOR kurs rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp.14097 per dolar AS, melemah 0.04 persen. Mayoritas mata uang Asia lainnya melemah terhadap mata uang AS dipimpin mata uang Korea, won.
Berita per saham hari ini datang dari Unilever dengan kode saham UNVR, telah mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp.1.1 triliun untuk tahun ini. Sementara salah satu pimpinan perusahaan mengatakan dari periode Januari hingga September perusahaan sudah menyerap belanja modal sebanyak Rp.800 juta. Dana belanja modal salah satunya untuk menambah kapasitas produksi seperti untuk produk deodorant.
Selasti Panjaitan/Vibiznews
Editor : Asido Situmorang