(Vibiznews – Commodity) – Harga gula kembali turun karena melemahnya kurs real Brazil ke terendah empat tahun.
Harga gula Maret di ICE New York ditutup turun 7 sen (0.55%) menjadi $12.69 per pound dan harga gula putih di London turun 1.26%.
Harga gula turun karena melemahnya kurs real Brazil melemah ke terendah empat tahun terhadap dolar pada hari Selasa. Melemahnya harga gula mendorong ekspor gula Brazil karena harganya menjadi murah bagi pembeli luar negeri.
Harga gula Maret sempat naik karena cuaca dingin dan membeku di AS merusak tanaman gula bit. Marex Spectron mengatakan pada hari Senin bahwa cuaca beku merusak tanaman beet di North Dakota dan Minnesota karena tanaman membeku 12 jam di Lousiana, sehingga mengurangi produksi gula menjadi 1.0 MMT. Dua produsen gula di Lousiana menunda pengiriman gula karena jalanan membeku.
Permintaan etanol juga meningkat sehingga harga gula naik setelah Unica melaporkan Senin lalu bahwa di Pusat dan Selatan Brazil pabrik etanol menjual 2.1 milyar liter di bulan Oktober naik 5 % dari tahun lalu, dan mencapai rekor sebulan. Peningkatan penjualan etanol membuat pabrik-pabrik merubah membuat etanol dibanding membuat gula sehingga produksi gula turun akibatnya persediaan gula turun.
Berbeda dengan laporan dari AS, produksi gula beet meningkat ketika France’s Agriculture Ministry meningkatkan perkiraan produksi gula beet menjadi 37.2 MMT dari perkiraan Oktober sebesar 36.9 MMT. Unica juga melaporkan produksi gula Brazil di 2019/20 di bulan Oktober naik 3.3% dari tahun lalu menjadi 25.233 MT.
Cuaca di Brazil hujan tidak merata dan kering pada minggu ini sedangkan pada minggu depan hujan masih turun tidak merata, dengan suhu masih normal dan di atas normal.
Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $12.60 dan berikut ke $12.40 sedangkan resistant pertama di $12.90 dan berikut ke $13.00.
Loni T/ Analyst Vibiz Research Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido