Belasan Ribu Pekerjaan Operations Dipangkas, Deutsche Bank Beralih Mengerahkan Robot

786

(Vibiznews – Banking) – Deutsche Bank dikabarkan telah mengerahkan pasukan “robot” yang memungkinkannya untuk memangkas ribuan pekerjaan saat bank Jerman tersebut memulai perombakan bisnisnya secara radikal.

Langkah ini ditujukan untuk menghemat biaya jutaan dolar bagi Deutsche dan muncul setelah Christian Sewing, CEO-nya, mengumumkan pada musim panas bahwa bank tersebut memangkas 18.000 pekerjaan sebagai bagian dari perombakan paling drastis yang pernah terjadi dalam sejarah 149 tahun perusahaan, demikian dilansir dari Financial News baru-baru ini (18/11).

Target Deutsche Bank adalah untuk mengotomatisasi sebagian besar back office-nya melalui proyek yang disebut dengan Operations 4.0 – sejalan dengan strategi teknologi pemerintah Jerman industrie 4.0 untuk mengomputerisasi sektor manufaktur negara itu. Sasaran bank berupa penghematan biaya € 6miliar (sekitar Rp93,2 T) selama tiga tahun ke depan.

Mark Matthews, head of operations dari Deutsche corporate and investment bank, mengatakan penggunaan robot – yang artinya aplikasi algoritma yang otomatisasi proses back-office – telah “meningkatkan produktivitas secara besar-besaran” dan memungkinkannya untuk “mendistribusikan kapasitas”.

Deutsche sendiri menolak berkomentar mengenai jumlah pemangkasan pekerjaan yang direncanakan, tetapi Matthews mengatakan bank telah mempekerjakan 9.000 orang dalam unit operations di bank investasinya. Deutsche sejauh ini telah menggunakan otomasi untuk memproses 5 juta transaksi di corporate bank dan mengerjakan 3,4 juta cek di investment bank-nya. Ini telah menghemat sekitar 680.000 jam kerja manual, kata Matthews.

Matthews mengatakan jumlah karyawannya akan terus turun. “Model kami adalah untuk mengurangi biaya dan, pada saat yang sama, meningkatkan lingkungan kontrol kami dan pengalaman nasabah,” imbuh dia.

Banyak investment bank besar telah mempekerjakan ribuan orang dalam fungsi back-office, yang meliputi pekerjaan settlement dan kliring, dimana para staf melakukan pekerjaan yang berulang secara manual. Banyak bank saat ini telah beralih ke teknologi untuk mengotomatisasi proses ini, yang mengakibatkan ribuan PHK terjadi.

Pada tahun 2017, mantan CEO Deutsche, John Cryan, mengatakan bahwa hingga setengah dari SDM bank Jerman dapat digantikan dengan teknologi. “Kita terlalu manual, yang membuat rentan kesalahan (error) dan itu membuat tidak efisien,” katanya saat itu.

Matthews mengatakan Deutsche juga melatih kembali atau merekrut untuk peran yang disebutnya sebagai insinyur operasi (operations engineer). Karyawan back-office sekarang diharapkan dapat memahami basic coding dan beragamnya perangkat digital, katanya.

Deutsche merilis rencana untuk membentuk kembali bisnis banknya di bawah Sewing pada bulan Juli lalu. Bank disebutkan telah mundur dari penjualan dan perdagangan ekuitas, telah memotong 6.000 pekerjaan dan membatasi kegiatan perbankan investasinya. Namun, bank juga mengatakan pada bulan Juli bahwa mereka akan membuat fungsi back-office “lebih ramping, lebih inovatif dan lebih digital”.

Deutsche Bank disebut telah kurang berinvestasi dalam teknologi di masa lalu, yang memicu kritik dari mantan eksekutifnya. Dalam strategy update di tahun 2015, Cryan menyebutkan sistem Deutsche “buruk”, sementara mantan COO-nya Kim Hammonds, yang masuk untuk menggebrak fungsi teknologinya, menggambarkannya sebagai “disfungsional”.

Analis Vibiz Research Center melihat otomatisasi fungsi operations perbankan di era digital ini tidak bisa dihindari sama sekali. Sudah terlihat adanya ribuan cabang bank yang ditutup, termasuk di Indonesia, karena nasabah sekarang semakin beralih ke transaksi electronic dan digital banking. Sejumlah fungsi bank yang repetitif –berulang-ulang secara manual- semakin mungkin diganti dengan system otomatis. Untuk Deutsche Bank bahkan menggunakan robot. Selanjutnya fungsi AI –Artificial Intelligence– akan semakin berperan dalam operasi perbankan. Bank yang tertinggal dalam investasi teknologi digital ini akan ketinggalan.

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here