(Vibiznews – Commodity) – Harga gula naik di New York dan di London karena produksi berkurang.
Harga gula Maret di ICE New York naik 11 sen (0.86%) menjadi $12.86 per pound dan harga gula putih di ICE London naik 0.67%.
Harga gula naik karena produksi India berkurang setelah the Indian Sugar Mills Association (ISMA) melaporkan bahwa produksi gula dari 1 Oktober – 30 November menjadi 1.89 MMT atau turun 54% dari tahun lalu pada periode yang sama. ISMA pada 5 Nopember memperkirakan produksi gula India di 2019/20 akan turun 19% dari tahun lalu menjadi 26.85 MMT.
Harga gula di New York pada Jumat lalu naik ke tertinggi 9 bulan dan harga gula di London naik ke tertinggi 1.5 bulan karena produksi global turun. Marex Spectron pada hari Jumat mengurangi perkiraan produksi India menjadi 27.2 MMT turun 15% dari perkiraan bulan Maret. Pada hari Senin lalu Marex Spectron juga menurunkan perkiraan produksi gula Thailan menjadi 12.2 MMT dari proyeksi Maret 13.6 MMT.
Permintaan dari pabrik gula meningkat terutama untuk etanol, sehingga produksi gula berkurang, sehingga persediaan gula berkurang.
Produksi gula India dan Thailand mengalami penurunan karena berkurangnya ladang tebu dan hujan yang tidak menentu karena musim monsoon yang tidak tentu.
Di Brazil hujan turun tidak merata dan suhu diatas normal.
Harga gula juga naik setelah pada Selasa lalu laporan Unica bahwa produksi Brazil sebesar 786.000 MT sampai setengah bulan di Nopember, dibawah perkiraan 820,000 MT. Total produksi 2019/20 sampai pertengahan bulan Nopember sebesar 26.009 MMT naik 2.79% dari tahun lalu.
ISO meningkatkan global defisit menjadi 6.1 MMT dari perkiraan September 4.8 MMT.
Analisa tehnikal untuk gula support pertama $12.60 dan berikut $12.40 sedangkan resistant pertama di $13.00 dan berikut $13.20.
Loni T / Analyst Vibiz Research Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido