(Vibiznews – Commodity) – Mengakhiri perdagangan komoditas energy internasional beberapa jam lalu hari Jumat (06/12), harga minyak bergerak antara keuntungan dan kerugian dikarenakan investor menunggu keputusan dari OPEC tentang kebijakan produksinya.
Menjelang pertemuan OPEC di Wina, menteri energi Rusia Alexander Novak mengatakan bahwa OPEC + sedang membahas pengurangan produksi 500.000 barel per hari yang lebih besar dari perkiraan untuk kuartal pertama 2020.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate tidak berubah pada $58,43, demkian juga harga minyak mentah berjangka acuan internasional atau minyak Brent naik 44 sen hingga mencapai $ 63,45.
Menjelang pertemuan OPEC ini, Irak mengatakan bahwa pihaknya mendorong pengurangan produksi 400.000 barel per hari di atas perjanjian yang ada untuk pengurangan 1,2 juta barel per hari.
OPEC + 24-negara telah memangkas produksi sebesar 1,2 juta barel per hari sejak awal tahun, dan kesepakatan saat ini berjalan hingga Maret 2020. Pemangkasan produksi pertama kali dilaksanakan pada Januari 2017 dalam upaya untuk meningkatkan harga ketika AS mulai meningkatkan produksi minyak serpihnya.
Ketika pertemuan OPEC dimulai, ada laporan yang bertentangan tentang siapa yang mengusulkan pemotongan. Diberitakan seorang pejabat senior minyak Saudi membantah melakukan pengurangan produksi yang lebih dalam. Padahal sebelumnya diberitakan Arab Saudi dapat mendukung pemotongan yang lebih dalam untuk memberikan dorongan kepada Aramco. Sebagai informasi, pertemuan OPEC ini adalah pertemuan pertama yang dihadiri menteri energi Saudi yang baru, Pangeran Abdul Aziz bin Salman, yang merupakan putra Raja dan saudara tiri dari Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Jul Allens, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting