(Vibiznews – Commodity) – Harga gula turun dari tertinggi 13 bulan , turun karena real Brazil kembali turun dari tertinggi 5 minggu dan turun 0.42%. Melemahnya real membuat penjualan ekspor meningkat karena harganya lebih murah untuk pembeli luar negeri.
Harga gula Maret di ICE New York turun 2 sen (0.15%) menjadi $13.50 dan harga gula putih Maret di ICE London naik 0.76%.
Harga gula Maret di New York naik ke 13 bulan tertinggi dan Harga gula Maret di London naik ke 9 ½ bulan tertinggi karena pembelian dari pemilik dana. Harga gula telah naik selama tujuh minggu karena kecilnya persediaan.
Laporan dari UNICA mengatakan produksi gula Brazil pada 2 minggu kedua Nopember turun 36.7% dari tahun lalu menjadi 337,000 MT, karena peningkatan dari produksi etanol sebesar 2.9% menjadi 770 juta liter. Namun produksi selama bulan Nopember masih naik 2.22% menjadi 26,409 MMT.
Laporan WASDE hari Selasa lalu bahwa perkiraan produksi gula di AS di 2019/20 diperkirakan akan turun 3.8% menjadi 8.28 MMT dari perkiraan bulan lalu sebesar 8.61 MMT.
Menurut ISO pada 26 Nopember pasar gula akan bertambah defisit menjadi 6.1 MMT dari proyeksi September defisit 4.8 MMT.
Harga gula juga naik karena harga minyak mentah naik ke tertinggi 2 ¾ bulan pada hari Jumat. Kenaikan harga minyak mentah akan meningkatkan harga etanol, akibatnya pabrik penggilinggan tebu lebih memilih produksi etanol daripada gula.
Loni T / Analyst Vibiz Research Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido