(Vibiznews – Commodity) – Harga jagung naik pada akhir minggu, sedangkan untuk selama seminggu ini harga jagung naik 4.25 sen.
Harga jagung Maret di CBOT naik 3.25 sen menjadi $3.81 per bushel, selama minggu ini naik 4.25 sen.
Komitmen ekspor jagung AS masih 44% dari tahun lalu pada periode yang sama. Perkiraan USDA tidak berubah jumlah total ekspor yang belum dan sudah dikirim 33% sudah dikirim dari 55% rata-rata. Ekspor 15% dari 1.85 bbu masih 22% dari normal.
Laporan ekspor USDA ke pribadi sebesar 1,600,200 ton ke Mexico, termasuk 1,074,420 ton dikirim 2019/20, dan 525,780 ton untuk 2020/21.
Laporan mingguan USDA ekspor jagung sampai 5 Desember sebesar 876,000 ton, diatas perkiraan 400,000 – 800,000 ton.
Setelah Perjanjian dagang antara Cina dan Trump sudah disepakati maka semua pasar bergerak naik. China akan membeli $50 milyar dari produk AS pertanian , energy dan barang – barang pabrik. Produk yang disebutkan Jagung, Kedelai, Gandum dan daging sehingga meningkatkan pembelian di Berjangka.
Selain dari masalah cuaca pada musim tanam saat ini terjadi keterlambatan dari penanaman, banyak area pertanian tidak ditanami, dan cuaca mengganggu panen di Utara.
Peningkatan panen jagung di Brazil dan Argentina pada sesi sebelumnya, kedua negara ini akan mengambil market share untuk ekspor jagung global. Di Brazil produksi dua kali lipat Sedangkan JBS membeli jagung dari Argentina.Persediaan akhir turun 500 juta bushel.
Menurut laporan USDA lebih dari 1 milyar bushel jagung masih tertinggal di Ladang karena cuaca buruk membuat petani tidak bisa pergi ke ladang.
Analisa tehnikal untuk jagung dengan support pertama di $3.77 dan berikut ke $3.73 sedangkan resistant pertama di $3.85 dan berikut ke $ 3.89
Loni T / Analyst Vibiz Research Centre – Vibiz Consulting Group
Edito : Asido