(Vibiznews – Commodity) Harga minyak bertahan di dekat tertinggi tiga bulan pada Senin (16/12) terdukung kesepakatan perdagangan fase satu antara Amerika Serikat dan Cina.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate naik 10 sen atau 0,2% menjadi $ 60,17 per barel.
Harga minyak mentah berjangka Brent naik 17 sen atau 0,3% menjadi $ 65,39 per barel pada 0940 GMT.
Amerika Serikat dan China mengumumkan pada hari Jumat perjanjian “fase satu” yang akan mengurangi beberapa tarif AS sebagai imbalan atas apa yang dikatakan pejabat AS akan menjadi lompatan besar dalam pembelian produk pertanian AS dan barang-barang lain AS.
Perjanjian Jumat mencegah tarif tambahan untuk barang-barang Cina sebesar $ 160 miliar yang ditetapkan Amerika Serikat untuk diberlakukan pada akhir pekan.
Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer mengatakan pada hari Minggu kesepakatan akan melakukan hampir dua kali lipat ekspor AS ke China selama dua tahun ke depan dan “sepenuhnya dilakukan” meskipun perlu terjemahan dan revisi teksnya.
Komisi tarif pabean Dewan Negara China mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka telah menangguhkan tarif tambahan pada beberapa barang AS yang akan dilaksanakan pada 15 Desember.
Data dari China pada hari Senin menunjukkan output industri dan pertumbuhan penjualan ritel yang lebih cepat dari yang diharapkan pada bulan November menawarkan beberapa dukungan untuk harga minyak.
Di tengah meningkatnya produksi minyak AS, perusahaan-perusahaan energi menambahkan kilang untuk pertama kalinya dalam delapan minggu, meskipun total jumlah kilang minyak AS tetap berada di jalur untuk turun untuk tahun pertama sejak 2016.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak bergerak naik dengan sentimen positif kesepakatan dagang fase satu AS-China dan membaiknya data ekonomi China. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 60,20-$ 60,70. Namun jika turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 59,70-$ 59,20.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting
