(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak kembali melanjutkan profit taking sejak perdagangan akhir pekan lalu setelah mencapai harga tertinggi pekan lalu oleh optimisme meningkatnya permintaan energy tahun depan dan berkurangnya pasokan minyak mentah AS. Sentimen negatif yang melemahkan harga minyak di sesi Asia awal pekan hari Senin (23/12) datang dari pemberitaan kesepakatan produksi Arab Saudi-Kuwait.
Harga minyak mentah berjangka Brent yang juga harga acuan internasional turun $1,50 atau 2,26 persen ke posisi $ 65,04 per barel. Demikian juga harga minyak mentah West Texas Intermediate Amerika anjlok $1,03 atau 1,68%, menjadi $ 60,19 per barel.
Kuwait dan Arab Saudi diperkirakan akan menandatangani perjanjian untuk melanjutkan produksi minyak di zona netral pada hari Selasa. Produksi di zona netral, juga dikenal sebagai Zona Terbagi, antara perbatasan Arab Saudi dan Kuwait yang ditutup tiga tahun lalu. Dimulainya kembali produksi diperkirakan akan menambah sekitar 500.000 barel per hari ke pasar minyak.
Untuk pergerakan selanjutnya, harga minyak mentah berjangka WTI diperkirakan masih akan tertekan dan meluncur ke posisi support di 59.77 – 58,80. Namun jika rebound akan naik kembali menuju posisi resisten di 60,82 – 61,15.
Jul Allens, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting