(Vibiznews – Commodity) – Harga gula turun karena aksi profit taking sebelum libur hari Natal.
Harga gula Maret di ICE New York ditutup turun 9 sen (0.66%) menjadi $13.45 sen dan harga gula di ICE London turun 0.25%.
Harga gula turun pada hari Senin karena tekanan likuidasi. Turunnya harga gula terhenti karena data hari Jumat dari Unica yang mengatakan produksi gula di Brazil di Selatan dan Pusat sampai pertengahan Desember turun 92.4% dari tahun lalu menjadi 33,000 MT dibanding 432,000 MT di periode yang sama tahun lalu.
Harga gula di London hari Kamis rally ke 9 ¾ bulan tertinggi dan harga gula Maret New York tertinggi 13 ½ bulan karena produksi gula Brazil turun membuat trader melakukan pembelian.
Conab pada hari Kamis juga menurunkan perkiraan produk Brazil 2019/20 sebesar 5.3% menjadi 30.1 MMT dari perkiraan Agustus 31.8 MMT.
Harga gula menguat pada dua bulan terakhir karena persediaan gula dunia menurun. Laporan WASDE -USDA 10 Desember produksi gula 2019/20 diperkirakan turun 3.8% menjadi 8.28 MMT dari perkiraan November sebesar 8.61MMT.
Cuaca di India dan Thailand curah hujan sedikit dan kering di area penanaman. Di India petani masih menyimpan gula di gudang-gudang dan diperkirakan akan dijual juga karena produksi berkurang dan permintaan masih naik.
Cuaca Brazil hujan turun tidak merata dan suhu udara diatas normal.
Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $13.40 dan berikut ke $13.20 sedangkan resistant pertama di $13.70 dan berikut ke $13.80.
Loni T / Analyst Vibiz Research Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido