Bursa Wall Street Jatuh Akibat Profit Taking

890

(Vibiznews – Index) Bursa Saham AS jatuh dari tertinggi sepanjang masa pada hari Senin (30/12).

Indeks Dow Jones Industrial Average diperdagangkan sekitar 195 poin lebih rendah, sementara indeks S&P 500 turun 0,6%, pada kecepatan untuk hari terburuk dalam empat minggu. Indeks Nasdaq diperdagangkan 1% lebih rendah. Teknologi adalah sektor dengan kinerja terburuk di antara 11 kelompok S&P 500.

Beberapa pemenang terbesar tahun ini, termasuk Apple, Microsoft dan Visa, semua tergelincir sekitar 1% pada hari Senin karena investor mengambil untung. Apple dan Microsoft telah memimpin kenaikan pasar tahun ini, masing-masing mengumpulkan 82% dan 55%.

Bursa saham AS telah menikmati reli yang kuat pada bulan Desember, dengan indeks utama mencapai rekor tertinggi pekan lalu di tengah optimisme akhir tahun. S&P 500 telah mencatat kenaikan lima minggu berturut-turut, naik sekitar 29% pada tahun 2019.

Senin menandai hari keempat dari apa yang disebut periode reli Sinterklas, yang secara historis memberikan dorongan untuk saham. S&P 500 naik 0,5% minggu lalu selama perdagangan liburan singkat. Sejak 1950, benchmark telah menguat rata-rata 1,3% selama lima hari perdagangan terakhir tahun ini dan dua sesi pertama tahun baru, menurut Almanac Stock Trader.

Sentimen pasar telah didorong oleh meredanya ketegangan atas hubungan perdagangan AS-China. Dua ekonomi terbesar dunia sepakat awal bulan ini untuk apa yang disebut kesepakatan perdagangan “fase satu”.

South China Morning Post melaporkan Senin, Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He, negosiator perdagangan utama negara itu, akan mengunjungi Washington minggu ini untuk menandatangani perjanjian. Surat kabar itu, mengutip sebuah sumber yang menjelaskan tentang masalah itu, mengatakan delegasi China akan tinggal di AS selama beberapa hari hingga pertengahan minggu depan.

Namun, kekhawatiran politik terus memanas dengan latar belakang setelah Presiden AS Donald Trump dimakzulkan oleh DPR. Presiden pada akhir pekan me-retweet sebuah pos yang memuat nama dugaan pengungkap masalah yang menyebabkan pemakzulan Trump.

Laporan sebelumnya pada perdagangan barang-barang AS pada hari Jumat menunjukkan defisit perdagangan menyusut ke level tersempit sejak 2016 pada bulan November.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Wall Street akan bergerak lemah dengan aksi profit taking lanjutan setelah bursa AS ini mencetak rekor.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here