(Vibiznews – Commodity) – Harga tembaga naik ke tertinggi 8 bulan pada hari Senin ketika para pedagang menunggu penandatanganan perjanjian dagang AS – Cina fase I pada tanggal 15 Januari 2020 besok.
Cina adalah konsumen terbesar dari logam, karena perang dagang dengan AS membuat pertumbuhan ekonomi Cina di 2019 melambat sehingga membuat harga logam industri turun.
Kontrak baru untuk produksi dilakukan pada tahun lalu, tapi China memulai kembali ekspansi di perusahaan dan industri di Nopember dan Desember.
Harga tembaga di London Metal Exchange (LME) naik 1.5% menjadi $6,290 per ton setelah sempat mencapai $6,291 tertinggi sejak 1 Mei.
Hasil poling dari reuter pertumbuhan ekspor dan impor di Desember diperkirakan akan pulih. Data perdagangan, GDP dan pinjaman baru akan diumumkan pada minggu ini.
Yuan Cina meningkat terhadap dolar menguat 2% sejak Desember sehingga harga logam menjadi murah bagi pembeli di Cina.
The China Association of Automobile Manufacturers (CAAM) memperkirakan turunnya penjualan mobil 2% di negara pasar mobil terbesar tahun ini setelah turun 8.2% di 2019.
Pertumbuhan ekonomi Inggris Nopember melemah tahun ini terendah 7 tahun.
Persediaan tembaga di gudang LME turun 2,275 ton menjadi 130,000 ton turun 60% dari Agustus dan terendah sejak Maret.
Harga tunai dari tembaga di LME selisihnya dengan kontrak bulan Maret sebesar $24.75.
Para spekulan menurunkan posisi terbuka ke 5.7% pada hari Kamis dari 17% pada akhir bulan lalu.
Tambang tembaga terbesar Codelco tidak akan membarui contrak persediaan tembaga konsentrate ke Cina Shandong Fangyuan di 2020 karena kesulitan keuangan di tambang perusahaan.
Harga aluminium di LME turun 0.4% menjadi $1,798 per ton, harga zinc naik 0.1% menjadi $2,378 per ton, harga nikel turun 0.7% menjadi $14,090, harga karbon turun 0.8% menjadi $1,916 dan harga timah naik 0.7% menjadi $17,375.
Loni T / Analyst Vibiz Research Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido
