(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi mixed pada penutupan Rabu dengan kopi Arabika turun karena melemahnya kurs real Brazil dan persediaan kopi di Brazil meningkat.
Harga kopi Arabika Maret di ICE New York ditutup turun 60 sen (0.52%) menjadi $114.30 dan harga kopi Robusta ICE London naik 0.53%.
Data hari Rabu dari Cecafe Brazil’s export kopi hijau di Brazil bulan Desember turun 25.9% dari tahun lalu menjadi 2.690 juta kantong, walaupun data dari Cecafe ekspor kopi hijau selama tahun 2019 masih naik 14.8% dari tahun lalu mencapai rekor 36.6 juta kantong.
Kurs real Brazil turun 1.05% pada hari Rabu mencapai terendah 1 ¼ bulan terhadap dolar, harga kopi menjadi murah bagi pembeli luar negeri sehingga mendorong meningkatnya ekspor.
Faktor yang membuat harga kopi turun adalah data dari Federasi petani kopi di Columbia pada hari Rabu mengatakan bahwa produksi kopi di Columbia naik 9% dari tahun lalu menjadi 14.8 juta kantong dan ekspor kopi Columbia di 2019 naik 7 % dari tahun lalu menjadi 13.7 juta kantong. Columbia adalah produsen kopi Arabika terbesar ke dua dunia.
Data hari Selasa dari Cepea membuat harga kopi turun terendah 1 ¾ bulan karena produsen kopi Brazil menjual 75% dari hasil panen sampai 10 Januari, masih diatas tahun lalu sebesar 60%.
Yang membuat harga kopi Robusta turun karena data dari Vietnam produsen kopi robusta terbesar dunia. Data dari Bea Cukai Vietnam pada hari Senin ekspor kopi Vietnam di bulan Desember melompat 66.8% dari bulan lalu dan naik 22.7% dari tahun lalu menjadi sebesar 188,246 MT. Total ekspor kopi Vietnam turun 11.9% dari tahun lalu menjadi 1.65 MMT.
Persediaan kopi Arabika dari monitoring ICE naik ke 1 ½ bulan tertinggi hari Rabu menjadi 2.09 juta kantong. Persediaan kopi Arabika sempat turun ke terendah 1 ½ tahun di 2.022 juta kantong di 16 Desember
Analisa tehnikal untuk kopi Arabika support pertama $113 dan berikut ke $110 sedangkan resistant pertama di $120 dan berikut ke $123.
