Harga Minyak di Amerika Terkikis Oleh Kelebihan Pasokan Bensin

533

(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak pada penutupan perdagangan sesi Amerika beberapa saat lalu Kamis (16/01/2020) memperpanjang penurunan setelah laporan pasokan minyak AS menunjukkan peningkatan besar dalam stok bensin dan persediaan sulingan dan karena produksi minyak mentah naik ke rekor baru.

Harga juga berada di bawah tekanan dari sebuah laporan OPEC yang mengatakan kelompok produsen mengharapkan permintaan yang lebih rendah untuk minyaknya pada tahun 2020 bahkan ketika permintaan global naik, karena produsen saingan meraih pangsa pasar dan Amerika Serikat tampaknya akan mencatat rekor produksi lain.

Menurut laporan Administrasi Informasi Energi AS (EIA) pasokan  bensin AS pekan lalu naik ke level tertinggi sejak Februari, sementara persediaan sulingan melonjak ke level tertinggi sejak September 2017. Selain itu juga  produksi minyak mentah untuk pekan yang berakhir 10 Januari naik menjadi 13 juta barel per hari (bph).

Harga minyak Brent futures yang juga acuan harga internasional turun 49 sen, atau 0,8%,  menjadi  $ 64,00 per barel, demikian juga harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 42 sen, atau 0,7%, menjadi menetap di $ 57,81 per barel. Di awal sesi, WTI diperdagangkan di level terendah sejak 4 Desember, sementara minyak mentah Brent berada di level terendah sejak 11 Desember.

Sebelumnya harga diperdagangkan sedikit lebih rendah karena kekhawatiran kesepakatan perdagangan AS-China Tahap 1 mungkin tidak memberikan banyak dorongan permintaan dan setelah laporan OPEC menunjuk pada pasokan yang lebih tinggi dari negara-negara di luar kelompok produsen.

Untuk pergerakan selanjutnya, harga minyak Brent dan juga minyak WTI diperkirakan masih lemah. Sehingga untuk minyak WTI dapat bergerak ke support di 57.35 – 56.24, namun jika rebound akan naik ke kisaran resisten di 58.50 – 60.11 .

Jul Allens, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here