Lompatan Harga Minyak Dunia Dibatasi Oleh Kekuatan Dolar AS

513

(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sedang turun dari puncak harga tertinggi dalam lebih dari seminggu pada perdagangan hari Senin (20/01/2020) oleh penguatan dolar AS. Kenaikan harga di sesi Asia melompat setelah dua pangkalan produksi minyak mentah besar di Libya  alami blokade militer.

Sebelumnya juga harga minyak sempat naik lebih dari 1%  karena kemajuan pada kesepakatan perdagangan AS-China yang memberi optimisme bahwa permintaan energi akan tumbuh pada tahun 2020.

Harga minyak mentah Brent yang juga acuan internasional sedang naik 21 sen atau 0,3%  menjadi $ 65,46 , setelah sebelumnya mencapai $ 66,00 per barel, tertinggi sejak 9 Januari. Demikian juga harga minyak kontrak berjangka Amerika atau minyak West Texas Intermediate naik 58 sen  atau 1% pada $ 59,05 per barel, setelah sempat naik ke $ 59,73, tertinggi sejak 10 Januari.

Dalam perkembangan terakhir dalam konflik berkepanjangan di Libya, di mana dua faksi saingan telah mengklaim hak untuk memerintah negara itu selama lebih dari lima tahun, National Oil Corporation (NOC) pada hari Minggu mengatakan dua ladang minyak besar di barat daya sudah mulai tutup setelah pasukan yang setia kepada Tentara Nasional Libya menutup saluran pipa.

Harga minyak telah jatuh  dalam dua minggu terakhir setelah pecahnya permusuhan antara Amerika Serikat dan Iran pada awal tahun memicu lompatan, kedua belah pihak mengambil langkah untuk menarik diri dari konflik, menenangkan suasana pasar.

Jika ekspor dihentikan selama periode yang berkelanjutan, tangki untuk penyimpanan akan terisi dalam beberapa hari dan produksi akan melambat menjadi 72.000 barel per hari (bph). Libya telah memproduksi sekitar 1,2 juta barel per hari baru-baru ini. Pada hari Minggu, negara-negara asing sepakat pada pertemuan puncak di Berlin  untuk menopang gencatan senjata  di Libya.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan kepada wartawan bahwa KTT Berlin, yang dihadiri oleh para pendukung utama faksi-faksi Libya saingan, telah sepakat bahwa gencatan senjata  di Tripoli selama sepekan terakhir harus diubah menjadi gencatan senjata permanen untuk memungkinkan proses politik berlangsung.

Untuk pergerakan selanjutnya, harga minyak Brent dan juga minyak WTI diperkirakan terpangkas. Sehingga untuk minyak WTI dapat bergerak ke kisaran support di 58.35 – 57.24 , namun jika naik kembali akan mendaki ke resisten di 59.80 – 60.30.

Jul Allens, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here