(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah pada penutupan perdagangan pasar komoditas internasional beberapa saat lalu Rabu (22/01/2020) turun di tengah ekspektasi bahwa pasar yang dipasok dengan baik akan mampu menyerap gangguan yang telah memangkas produksi minyak mentah Libya.
Harga minyak mentah Brent turun 65 sen menjadi $ 64,55 per barel, setelah mencapai posisi rendah $ 64,06. Demikian juga harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 20 sen menjadi $ 58,34, setelah mencapai titik terendah $ 57,68 pada hari sebelumnya.
Pelaku pasar tampaknya sekarang tidak terlalu khawatir tentang gangguan pasokan di Timur Tengah, berkat pertumbuhan yang mengesankan dalam produksi minyak AS. selama beberapa tahun terakhir.
Hampir semua kapasitas ekspor minyak mentah Libya sekarang berada di bawah force majeure setelah pemblokiran pipa di timur dan barat negara itu menghambat produksi minyak. Jika ekspor Libya dihentikan untuk periode yang berkelanjutan, tangki penyimpanan akan berkurang menjadi 72.000 barel per hari (bpd) menurut perusahaan minyak negara NOC. Sebelumnya Libya telah menghasilkan sekitar 1,2 juta barel per hari.
Kerusuhan anti-pemerintah di Irak pada awalnya mengangkat harga minyak, tetapi para pejabat kemudian mengatakan bahwa output dari ladang minyak selatan tidak terpengaruh oleh kerusuhan itu.
Untuk pergerakan selanjutnya, harga minyak Brent dan juga minyak WTI diperkirakan tergerus. Sehingga untuk minyak WTI dapat bergerak turun ke support di 57.95 – 56.24, namun jika koreksi positif akan mendaki ke kisaran resisten di 58.90 – 59.60 .
Jul Allens, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting



