(Vibiznews – Economy) – Mengakhiri pertemuan bulanan Dewan Gubernur Bank Indonesia selama 2 hari pada hari Kamis (23/07), bank sentral memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 4,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 5,75%.
Keputusan konsisten yang disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo itu sebagai upaya untuk menahan inflasi dan menjaga stabilitas eksternal serta upaya untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap berdaya tahan ditopang perbaikan ekspor dan konsumsi rumah tangga yang tetap baik.
Inflasi 2019 tetap rendah dan terkendali sehingga mendukung stabilitas perekonomian. Inflasi IHK 2019 tercatat 2,72% (yoy), menurun dibandingkan dengan inflasi 2018 sebesar 3,13% dan berada dalam kisaran sasarannya sebesar 3,5%±1%.
Bank Indonesia memandang stabilitas sistem keuangan tetap terjaga, meskipun fungsi intermediasi perbankan terus menjadi perhatian. Stabilitas sistem keuangan terjaga tercermin dari rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan November 2019 yang tinggi yakni 23,66%, dan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang tetap rendah yakni 2,77% (gross) atau 1,24% (net).
Sebelum menyampaikan keputusan kebijakan BI tersebut, Perry Warjiyo sampaikan rupiah terus menguat didukung kinerja Neraca Pembayaran Indonesia yang membaik. Pada 22 Januari 2020, Rupiah menguat 1,74% (ptp) dibandingkan dengan level akhir Desember 2019. Perkembangan ini melanjutkan penguatan pada 2019 yang tercatat 3,58% (ptp) atau 0,76% secara rerata. Penguatan Rupiah didorong pasokan valas dari para eksportir serta aliran masuk modal asing yang tetap berlanjut sejalan prospek ekonomi Indonesia yang tetap terjaga.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang
