Harga Kakao Merosot Tajam Akibat Peningkatan Pasokan Pantai Gading

871

(Vibiznews – Commodity) Harga kakao untuk kontrak berjangka Maret 2020 di bursa ICE New York bergerak merosot akibat peningkatan persediaan kakao.

Kedatangan kakao di pelabuhan-pelabuhan di perkebunan utama Pantai Gading mencapai 1.419.000 ton antara 1 Oktober dan 2 Februari 2019, para eksportir memperkirakan pada hari Senin, naik 0,2% dari 1.416.000 ton pada periode yang sama musim lalu.

Saat ini terpantau harga kakao kontrak berjangka Maret 2020 di bursa berjangka ICE anjlok 2,20% pada 2,716.

Harga kakao pada akhir pekan jatuh karena kekhawatiran permintaan global. IHS Markit Agribusiness Intelligence pada hari Jumat mengatakan sekarang melihat penggilingan kakao global tahun ini naik hanya + 1,6% y / y, di bawah perkiraan Desember +2,2%. IHS mengurangi estimasi defisit kakao global 2019/20 menjadi -57.000 MT dari estimasi Desember -85.000 MT.

Peningkatan curah hujan di Afrika Barat adalah bearish untuk harga kakao karena dapat meningkatkan hasil Pantai Gading dan Ghana. Citra satelit dari Pusat Prediksi Iklim A.S. untuk 19-25 Januari menunjukkan curah hujan rata-rata di sebagian besar Pantai Gading, meskipun Ghana masih menunjukkan beberapa kondisi kering.

Gambaran Besar Faktor Pasar Kakao: Produksi kakao dunia pada tahun 2018/19 (Oktober-Sep) naik + 3,9% y / y ke rekor 4,834 MMT dan penggilingan kakao global naik + 4,6% y / y ke rekor 4,807 MMT (ICCO).

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga kakao ICE akan melemah seiring meningkatnya produksi kakao global. Harga kakao diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 2,685-2,645. Namun jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance 2,742-2,766.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here