Harga Gula Mahal Karena Kekeringan di Thailand

1031

(Vibiznews – Commodity) Harga gula kontrak berjangka Maret 2020 di bursa ICE New York bergerak naik pada Jumat (07/02) terpicu penurunan produksi gula.

Thailand telah dilanda kekeringan terburuk dalam 40 tahun terakhir, memukul produksi gula di salah satu eksportir pemanis terbesar dunia. Produksi gula mungkin turun sekitar 30% menjadi 9 juta hingga 10 juta ton, sementara produksi tebu diperkirakan turun di bawah 90 juta ton dari sekitar 130 juta pada musim sebelumnya karena cuaca kering, menurut badan industri.

Asosiasi Perdagangan Gula India (ISMA) pada hari Senin melaporkan bahwa produksi gula di India, produsen gula terbesar kedua di dunia, turun tajam sebesar -24% y / y menjadi 14,1 MMT selama 1 Oktober-31 Januari. Juga, pasokan gula dari UE berada di penurunan setelah Komisi Eropa melaporkan pada hari Senin bahwa ekspor gula Uni Eropa selama 1 Oktober – 22 Januari turun -62% y / y ke level terendah 3 tahun 291.000 MT.

Terpantau harga kontrak berjangka Maret 2020 di bursa ICE New York bergerak naik 1,02% pada 14.89.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga gula berpotensi naik terpicu penurunan produksi gula. Harga gula diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 15.00-15.15. Namun jika turun akan bergerak dalam kisaran Support 14.83-14.72.

 

Datang & Saksikan sendiri pengujian system trading cara hasilkan Profit $1000 dalam waktu singkat. Autopilot Gold Trading System: The Art of Money Maker. Soho Capital Building 19th Floor. Jl. Letjen S Parman, Sabtu, 8 Februari 2020 . Pk 10:00-11:00. Daftar: 081213520034 (Nama, email, HP, Company).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here