(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir pekan Jumat pagi ini (7/2) terpantau melemah terbatas 0,03% atau 1,643 poin ke level 5.985,420 setelah dibuka menguat ke level 5.988,058. IHSG dihadang koreksi mengikuti regional, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya terkoreksi setelah rebound terus sementara juga menantikan data perdagangan China.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pagi ini terpantau terkoreksi 0,17% atau 23 poin ke level Rp 13.643, dollar AS di pasar uang Asia tampak turun tipis setelah rally 4 hari ke posisi 9 minggu terkuatnya di tengah investor yang memburu lagi aset lebih berisiko dan mengurangi safe haven. Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 13.620.
Mengawali perdagangannya, IHSG naik 0,9 poin (0,02%) ke level 5.988. Indeks LQ45 menguat 0,8 poin (0,09%) ke level 976. Pagi ini IHSG terpantau melemah terbatas 0,03% atau 1,643 poin ke level 5.985,420. Sementara LQ45 terlihat naik tipis 0,01% atau 0,068 poin ke level 975,744.
Tercatat saat ini sebanyak 148 saham naik, 123 saham turun dan 113 saham stagnan.
Sementara itu, bursa Wall Street yang ditutup Jumat subuh ini berakhir menguat dengan adanya rencana dari China untuk memangkas setengah tarif impor atas barang-barang dari AS. Sedangkan, bursa regional pagi ini terlihat melemah, di antaranya Nikkei yang merosot 0,08%, dan Indeks Hang Seng yang turun 0,51%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini terhadang tekanan jual kembali setelah 2 hari menguat, sementara bursa regional Asia juga dalam koreksi sementara juga menantikan data perdagangan China. Berikutnya IHSG nampaknya agak konsolidasi sejenak, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.078 dan 6.152. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 5.877, dan bila tembus ke level 5.767.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido



