(Vibiznews – Commodity) Harga gula kontrak berjangka Maret 2020 di bursa ICE New York bergerak naik pada Senin (10/02) masih terpicu sentimen penurunan produksi gula di Thailand.
Analis Green Pool, dalam sebuah laporan yang diterima pada hari Senin, memangkas perkiraan untuk produksi gula Thailand tahun ini menjadi 9,55 juta ton, turun tajam dari musim lalu 14,57 juta ton.
Penurunan tajam dalam produksi di Thailand telah mendorong harga gula ke level tertinggi dalam lebih dari dua tahun dan indikasi awal untuk tahun depan menunjukkan kemungkinan panen yang buruk, kata para peserta konferensi gula di Dubai.
Kekeringan dan harga tebu yang rendah telah berkontribusi pada penurunan produksi Thailand, eksportir terbesar kedua di dunia setelah Brasil.
Terpantau harga kontrak berjangka Maret 2020 di bursa ICE New York bergerak naik 0,34% pada 14.97.
Namun penurunan harga minyak mentah sore ini dan lemahnya permintaan China akibat wabah virus corona dapat membatasi kenaikan harga gula.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga gula berpotensi naik terpicu penurunan produksi gula di Thailand. Namun kenaikan tersebut bisa dibatasi penurunan harga minyak dan pelemahan permintaan China akibat wabah virus corona. Harga gula diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 15.08-15.17. Namun jika turun akan bergerak dalam kisaran Support 14.88-14.71.