(Vibiznews – Bonds) – Sebagaimana diketahui, pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah menawarkan saving bond retail perdana, atau disebut SBR 009 semenjak akhir bulan Januari, dengan target indikatif sebesar Rp 2 triliun. Bagaimana respon masyarakat sejauh ini?
Sejumlah perusahaan telah ditunjuk sebagai Mitra Distribusi Penjualan, yang terdiri dari Bank Umum, Perusahaan Efek, Perusahaan Efek Khusus (APERD Fintech), sampai kepada Perusahaan Fintech Peer-to-Peer Lending. Banyak mitra yang dikabarkan telah melampaui 50% dari target penjualan.
Tercatat saat ini untuk, misalnya, Bank BRI telah menjual seri SBR009 sebanyak Rp 143 miliar atau 143% dari target yang ditetapkan sebesar Rp 100 miliar. Bank BNI telah menjual sebesar Rp 110 miliar atau 73% dari alokasi target. Bahkan juga, startup fintech Investree telah mencapai penjualan sebesar Rp 1,48 triliun.
Melihat animo masyarakat ini, sejumlah analis pasar menilai bahwa jumlah penawaran yang masuk untuk obligasi ritel kali ini dapat mencapai Rp 3 triliun, melampaui target pemerintah sebesar Rp 2 triliun.
Hal ini dapat dipahami mengingat investasi obligasi ini memiliki setidaknya empat keunggulan, yakni aman karena diterbitkan oleh pemerintah Indonesia; imbal hasil yang melampaui deposito dengan minimum kupon 6,3% dan pajak yang lebih rendah; volume dana yang fleksibel karena bersifat ritel; serta, rasa keterlibatan ikut bersama membangun negeri.
Analis Vibiz Research Center juga melihat investasi ini cocok juga dengan segmen pasar milenial. Satu, dengan nilai nominal minimum yang cukup rendah, Rp 1 juta. Kedua, karena pendekatan pemasaran yang memakai sosok anak muda milenial dan dapat dilakukan secara digital, termasuk melalui fintech peer to peer lending dan apps belanja seperti Tokopedia. Ketiga, tagline ini merupakan investasi sebagai wujud peran aktif dalam membangun negeri nampaknya cukup menggugah rasa nasionalis milenial.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting
Editor: Asido
