(Vibiznews – Commodity) Harga gula kontrak berjangka Mei 2020 di bursa ICE New York berakhir turun pada Kamis kemarin terpicu aksi profit taking setelah harga gula meningkat tajam selama sebulan terakhir ke level 2-3 / 4 tahun pada hari Rabu karena kekhawatiran tentang pasokan global di masa depan.
Dalam berita bullish, Peneliti Komoditas Green Pool pada hari Senin menaikkan estimasi defisit gula 2020/21 global menjadi -3,8 MMT dari perkiraan sebelumnya -1,0 MMT. Asosiasi Perdagangan Gula India (ISMA) Senin lalu melaporkan bahwa produksi gula di India, produsen gula terbesar kedua di dunia, turun tajam sebesar -24% y / y menjadi 14,1 MMT selama 1 Oktober-31 Januari. Juga, pasokan gula dari UE berada di penurunan setelah Komisi Eropa melaporkan Senin lalu bahwa ekspor gula Uni Eropa selama 1 Oktober – 22 Januari turun -62% y / y ke level terendah 3 tahun 291.000 MT.
Harga gula juga mendapat dukungan dari kekeringan di Thailand, produsen gula terbesar keempat di dunia. Departemen Meteorologi Thailand mengatakan kekeringan tahun ini di Thailand adalah yang terburuk dalam 40 tahun. Thai Sugar Millers Corp mengatakan Jumat lalu bahwa produksi gula 2019/20 di Thailand mungkin turun -35% y / y menjadi 9 MMT dari 14 MMT pada 2018/19 karena kondisi kering mengurangi hasil tebu.
Bagaimana pergerakan perdagangan gula di bursa ICE New York hari ini?
Terpantau harga gula kontrak berjangka Mei 2020 di bursa ICE New York bergerak naik 0,61% pada 14.87.
Kenaikan harga gula hari ini terdukung kenaikan harga minyak mentah. Harga minyak naik pada hari Jumat dan bertahan di jalur untuk kenaikan mingguan pertama mereka sejak awal Januari karena investor memperkirakan dampak ekonomi dari coronavirus akan berumur pendek dan berharap stimulus bank sentral China lebih lanjut untuk mengatasi perlambatan.
Kenaikan harga minyak mentah akan meningkatkan harga etanol sehingga pabrik penggilingan tebu lebih memilih membuat etanol dibanding gula, sehingga produksi gula menurun.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga gula berpotensi naik terpicu kenaikan harga minyak mentah. Harga gula diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 15.09-15.23. Namun jika turun akan bergerak dalam kisaran Support 14.74-14.66.